SERPENT 16: The Visit

1.2K 202 51
                                    


Warn: ooc, bxb, weird story, hint of mpreg, mixed myth and legend...


.


Don't let them hear

It's them you should fear


.



"Tidak."

Yunho berhenti sejenak sebelum melanjutkan bicara.

"Kau tidak punya saudara."

Dan dia berdiri dari duduk nyaman di atas sofa, hanya untuk menatap Jeno—ayah dan anak itu punya mata serupa yang bagai pinang dibelah dua.

"Saat itu kau tidak stabil, dan mungkin berhalusinasi. Bisa saja para golongan bawah itu bertransformasi, mereka kadang jadi tak terkendali jika ada sesuatu yang menginterupsi."

Rahang sang anak terkatup rapat, menahan segala argumen yang sudah siap dimuntahkan, kalau saja ia tidak lekas sadar diri.

"Kau pastinya tahu, kalau mereka selalu tertarik pada entitasmu—apalagi ketika kau berada di tempat baru. Hal yang selama ini kau anggap remeh ternyata sanggup memicu mereka untuk bereaksi." Bahu Jeno ditepuk sekali sebagai gestur menenangkan, namun ia dapat menangkap goyah dalam pandangan. "Istirahatlah, pulihkan diri, biarkan aku yang mengurus semua ini."

Percakapan mereka berakhir—dengan rasa tidak puas yang tertinggal di sana.

Tanpa ada jawab pasti dari segala kubangan tanya dalam kepala.


.


.


Sentuhan jemari menjelajah pada area kasar di kulit pinggang belakang. Renjun memutar tubuh, sementara kepala ditolehkan untuk mengintip lewat pantulan cermin yang bergantung di atas wastafel.

'Apa ini?'

Disentuhnya lagi permukaan kulit kasar seluas area telapak tangan yang tiba-tiba didapatkan saat ia hendak berganti pakaian. Apa ia terkena skin disease? Apa mereka muncul akibat bergesekan dengan tanah berbatu setelah Renjun jatuh kemarin? Tapi ia sama sekali tidak merasakan sakit atau gatal berlebihan di sana.

'Lagipula, ini bukanlah bekas luka...'

Renjun mendapati pola melingkar simetris bersusun rapi merajah kulit mulus yang tadinya tanpa cela. Berwarna putih agak abu, mirip sisik ikan—

Tangan lagi-lagi mengusap ragu, pikiran meliar oleh berbagai kemungkinan rancu.

Hal-hal ambigu yang lewat di otaknya langsung membuat tergugu.

—atau... ular?

Kerongkongan Renjun mendadak kering. Lagi-lagi ini perihal makhluk serupa yang menginvasi hidupnya; terhitung sejak kali pertama ia bermimpi tentang mereka, sampai kejadian tempo hari yang membuatnya sedikit trauma.

Kenapa kali ini dia meninggalkan tanda?

Ini berarti apa??

Renjun kembali menekan kuat-kuat keinginan untuk bercerita pada anggota keluarga. Dia berpikir untuk menutupi ini dengan segala macam cara. Ya, jangan sampai Lucas atau Victoria mengetahui perihal tanda yang tertoreh di tubuhnya. Jangan sampai mereka melihat—

SERPENT - NORENWhere stories live. Discover now