╱╱ O5. Nomor Tak Dikenal 🌿

133 57 15
                                    

・Eits, tunggu dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

・Eits, tunggu dulu. Vommentnya yuk tarik sis! Gratis kok, asli. Mari berikan banyak cinta dan dukungan untuk cerita ini, thanks and luv u all. ♡・

Happy Reading . . .

—————————————


Karamel mengayuh sepeda usangnya di sepanjang jalan. Di keranjang sepeda sudah penuh dengan koran-koran milik pelanggan. Ya, Karamel akan mengantar koran-koran tersebut dari rumah pelanggan ke rumah pelanggan lain. Sudah seminggu ia cuti berkerja part time-nya ini, rindu sekali.

Walaupun pekerjaan ini terlihat biasa saja, namun Karamel menyukai dan menikmatinya, menyenangkan kok! Karamel kembali bekerja karena dia ingin mencari uang kembali, ia ingin mengembalikan uang milik Leon yang sudah di pinjamkan untuk pengobatan kakek. Bagaimanapun, Karamel tak enak, ia merasa berhutang pada lelaki itu.

Ckittt,

Terdengar suara decitan rem sepeda Karamel, ia pun memarkirkan sepeda-nya di depan rumah besar. Ia menyeka keringatnya, kemudian tersenyum tipis. Di sentuhnya tombol bel rumah tersebut.

Ting nong !

"Permisii! Korannn!"

Seorang pria paruh baya yang sedang menyiram tanaman pun menoleh, "iya tunggu sebentar!" Seru Pria paruh baya itu dan mematikan selang air. Kemudian ia pun menghampiri seseorang yang sedang menunggu di depan gerbang.

"Nak Karamel?"

Karamel tersenyum manis, "hehe iya Om Vino, nih Karamel mau ngantar koran." Om Vino adalah pemilik dari rumah besar ini.

Pria paruh baya bernama Vino itu membuka gerbang rumahnya, segera ia sambut gadis yang seumuran dengan anaknya. Walaupun umur Om Vino sudah menginjak kepala 4, namun paras di wajahnya tetap tampan dan terlihat awet muda.

"Ya ampun Karamel, sini masuk dulu. Udah lama kamu ga ngantar koran ke rumah Om." Om Vino mengajak Karamel untuk duduk bersama di bangku halaman.

Karamel menggaruk tengkuknya, "hehe iya Om, kemarin habis cuti sebentar, kakek Karamel lagi sakit."

"Sakit? Sakit apa nak?"

"Sakit jantung Om."

"Ya ampun kasihan sekali ... terus bagaimana sekarang? Masih dirawat?"

Karamel mengangguk, "udah mendingan kok Om, tapi masih inap di rumah sakit."

"Semoga cepat sembuh ya ... Oh iya, kamu mau minum? Om ambilin nih,"

KAMELEONWhere stories live. Discover now