╱╱ 14. Anak Baru Cantik 🌿

84 28 42
                                    

NOW PLAYING | Kau Lagi- Celyne & Nadya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOW PLAYING | Kau Lagi
- Celyne & Nadya

0:00 ●───────── 3:26
↺ << ll >> ⋮≡

@melkiiimel

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

Beberapa minggu setelah Leon belajar bersama Karamel berlalu dengan cepat. Bahkan ujian tengah semester telah usai begitu saja.

Semua murid sudah dapat bernafas lega, tak peduli bagaimana pun nanti nilai ujian mereka.

Begitupun dengan Karamel, ia telah melewati ujiannya dengan lancar. Oh ya, semenjak ujian kemarin, Leon menjadi terasa sangat jauh, tepatnya menjauh darinya. Seperti orang yang tak saling kenal.

Entahlah, Karamel juga bingung, setelah pulang dari rumah Karamel, Leon menjadi sangat jutek.

Tak, tak, tak.

Suasana kelas yang semula ramai seperti pasar minggu mendadak hening mendengar suara sepatu hak tinggi yang yakni milik bu Tutik.

Bu Tutik masuk ke dalam kelas, dan di susul dengan seorang gadis cantik di belakangnya. Gadis dengan rambut pirang yang tergerai bebas sampai punggungnya, tak lupa paras cantik bak dewi di wajahnya.

Semua mata tertuju pada gadis itu, lebih tepatnya terkagum akan kecantikannya. Bahkan para lelaki sudah bersiul mensoraki gadis itu.

Bu Tutik mulai membuka suara, "selamat pagi anak-anak, saya membawa murid pindahan dari luar negeri, nak silahkan mulai perkenalan."

Gadis itu tersenyum sumringah, ia menatap para teman sekelasnya. "Selamat pagi, nama saya Loura Stevanya panggil saja Loura. Saya pindahan dari Jerman. Salam kenal!"

"Bening banget brou!"

"Bodynya mantep anjir!"

"Nomor watsap dong!"

"Udah punya pacar belum neng?"

Bu Tutik memukul meja, menyuruh agar murid-muridnya tenang. "Diam, diam! Loura, semoga kamu betah disini, silahkan kamu duduk di bangku kosong." Perintah bu Tutik.

"Baik bu, terima kasih."

Karamel melirik bangku sebelahnya, di kelas ini hanya bangku itu yang kosong.

"Jadi Loura akan sebangku denganku?"

Karamel meneguk ludahnya, sebelumnya ia tak pernah mendapat teman sebangku. Dirinya sangat grogi. Apalagi tatapan teman sekelasnya yang terlihat iri padanya.

KAMELEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang