Our Happy Ending (EunHae)

888 59 47
                                    

.
.
.
Sekedar menebus rasa bersalah karena menyiksa Hyukjae di beberapa work terakhir.
:)

.
.
.
.

Kemeja berwarna abu-abu dipadukan dengan coat cokelat dengan bawahan hitam ditambah sebuah jam tangan serta beberapa gelang di tangannya,Rambutnya nampak sedikit berantakan mungkin karena tertiup angin saat berjalan kemari setengah jam yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
Kemeja berwarna abu-abu dipadukan dengan coat cokelat dengan bawahan hitam ditambah sebuah jam tangan serta beberapa gelang di tangannya,
Rambutnya nampak sedikit berantakan mungkin karena tertiup angin saat berjalan kemari setengah jam yang lalu.

Senyum tipis dibibir pemuda itu tak menghilang dari wajahnya yang tampan, sedari tadi wajah rupawannya menjadi hiburan bagi beberapa orang yang menikmati sore di danau Seokchon.

Duduk tenang di sebuah bangku hitam ber-ornamen lotus, pandangannya lurus menatap lampu Lotte world yang baru saja menyala, wangi manis bunga sakura di sekitarnya menambah ketenangan di hatinya saat ini.

Sudah masuk minggu-minggu terakhir musim semi, puncak bunga Sakura juga sudah lewat sejak beberapa minggu lalu.

Udara mulai hangat,dan pemuda ini menyukainya.
Beberapa kali lampu bianglala di Lotte world berkerlip indah, senyuman si pemuda bertambah lebar seolah ia tengah menyaksikan pertunjukan kembang api musim panas yang ramai.

Sebuah buku catatan kecil ia keluarkan dari dalam tas yang ia letakkan di samping ia duduk.
Terbaca di sampul buku itu sebuah nama dalam hangul "Lee Donghae".

Laut Timur, Sebuah nama yang sangat indah.
Orang tuanya pasti mengharapkan banyak hal-hal besar dari nama yang mereka berikan padanya.

Pemuda itu, Donghae.
Ia Seorang penulis novel juga pengarang buku cerita untuk anak-anak.
Jika dilihat dari pekerjaannya ini, tentu Donghae bisa di simpulkan sebagai seorang yang berhati lembut dan hangat.

Beberapa tulisan acak ia bubuhkan di bukunya yang nampak mulai lusuh__mungkin karena terlalu sering dipakai.

Kata-kata singkat seperti senja, burung, jingga hingga sakura muncul di lembaran yang awalnya bersih itu.

Menghirup nafasnya dalam-dalam.
Manis bunga meresonansi indera penciumannya.

Memberi gambaran tentang hangatnya musim semi  yang merah muda dan para peri yang berterbangan diantara kelopak yang mekar, bagaimana tawa mereka, bagaimana senyum mereka dan bagaimana kuat serta angkuhnya mereka saat memegang senjata__gagah, maskulin namun indah___seperti musk...

Donghae menolehkan kepalanya, saat manis aroma bunga itu bercampur dengan satu aroma parfum yang ia kenal.

Di belakangnya,seseorang berjalam sambil membawa dua cup kopi kemasan.

Donghae tersenyum lagi, kala lelaki itu mengambil duduk di sampingnya yang kosong.
Kursi ini cukup panjang,cukup untuk dipakai duduk oleh tiga orang dewasa.
Dan karena disisi kiri sudah terisi tas Donghae tadi, jadi mau tak mau orang yang baru datang duduk di samping kanannya.

Donghae's Love StoriesWhere stories live. Discover now