Donghae's Love Stories

You're Beautiful

.

.

.
.
.
Selain cinta,satu kata lain yang sangat abstrak definisinya adalah keindahan.

Bagaimana langit yang biru, tunas yang baru tumbuh ,atau juga sebuah lagu disebut indah.

Ia tak punya satuan pasti ataupun tolak ukur, setiap keindahan itu tergantung dari preferensi seseorang yang melihat atau merasakannya.

Dan ini adalah kisahku saat melihat keindahan dalam wujudmu.

Matamu, hidung bangir yang kau miliki,juga senyum itu...
Segalanya indah bagiku.

Hei, apa kau ini penyihir yang menghipnotisku sejak pertama kali kau dan aku bertemu?

Kau membuat segala hal konkret yang ku pelajari selama ini menjadi kesemuan belaka.

.
.
.

Aku menoleh saat sehelai daun mapel jatuh tepat dikepalaku, warnanya yang cokelat dengan semburat merahnya menjadi tanda musim gugur akan sampai sebentar lagi.

Bukankah suasana ini sangat familiar, persis sama seperti saat itu, dimana untuk pertama kalinya aku menemukan keindahan berwujud engkau...
Lee Donghae.

.
.
.
.

Aku Choi Minho, si apatis angkuh yang awalnya tak percaya adanya perasaan konyol bernama cinta, seperti di tampar dengan begitu keras saat kita bertemu sore itu.

Sehelai daun mapel kering berwarna cokelat dengan semburat merahnya jatuh tepat di atas sepatu yang ku pakai.

Sedikit aneh mungkin, aku yang biasanya tak peduli dengan hal seperti ini tiba-tiba menjadi sentimentil dan memungutnya, ia menarik perhatianku.

Berjalan sambil masih membawa satu daun itu ditanganku, aku lurus menuju perpustakaan kampus.

Kelas malam baru dimulai pukul enam, hari ini aku satu setengah jam lebih awal.

"Kalau memang tak ingin melanjutkan hubungan denganku kau bisa bilang,bukannya diam-diam berkencan dengan gadis lain macam ini"