18. Apes

2.8K 632 40
                                    

Fokus: Junghwan

"MAMA!!!!" Teriak Junghwan sambil berlari-lari menuruni tangga. Terlihat ibunya yang sedang memasak sarapan sekalian membawakan bekal untuk anaknya itu.

"Kenapa?" Sahut mamanya tanpa menoleh ke arah Junghwan, membuat lelaki berumur 15 tahun itu manyun.

"Mama liat kaos kaki Junghwan gak? Kaos kaki Junghwan yang ini udah bolong soalnya." Tanya Junghwan menghampiri mamanya, lalu lelaki itu membawa segelas susu dan meminumnya.

"Lah? Kok udah bolong lagi sih Hwan? Kan mama baru kemarin beli. Kamu punya kaos kaki udah kayak punya masker aja, cukup sekali pake." Sahut mamanya.

"Bukan gitu, Ma. Kemarin sekolah Junghwan ngadain lomba bersih-bersih kelas. Terus aku kebagian bersihin kaca bareng kak Dohyon, karena gak ada koran dan daripada sayang buku Junghwan disobek... Ya Junghwan pake kaos kaki." Jelas Junghwan yang membuat mamanya melotot terkejut.

"Otak kamu terbuat dari apa sih, Nak? Ya lebih sayang kaos kakinya lah daripada kertas, kertas bisa diurai sama mikroorganisme juga, malah cepet. Lah kaos kaki? Emang mikroorganisme suka sama makanan yang bau kaki?" Tanya mamanya Junghwan.

"Ya gak tau. Aku kan bukan mikroorganisme. Gimana sih mama tuh?" Tanya balik Junghwan. Ini siapa sih yang ngajarin Junghwan kayak gini?

"MAMA!!!" Panggil lelaki lain yang membuat Junghwan dan ibunya menoleh.

"Jangan bilang kancing kemeja nya copot lagi." Gumam ibunya Junghwan yang untungnya tak terdengar oleh ayahnya Junghwan.

"Ma, liat anting ayah gak kemarin?" Tanya ayahnya Junghwan.

"AYAH! AYAH KAN COWOK!" Teriak Junghwan. Otomatis ayah dan ibunya langsung menutup telinga.

"Kamu tuh gimana? Bukan anting buat perempuan, So Junghwan. Tapi anting buat lelaki, itu loh kayak anak nakal zaman sekarang." Ujar ayahnya sambil menaik-turunkan alisnya.

"Mama buang." Celetuk ibunya Junghwan.

Ayahnya Junghwan melotot sedangkan Junghwan tersenyum mengerikan, "Rasakan." Kata Junghwan yang membuat ayahnya semakin melotot.

"Heh, diajarin siapa?" Tanya ayahnya Junghwan.

"Ayah sendiri lah, temen-temen Junghwan kan baik semua. Gak ada yang membantah ke yang lebih tua, dan mereka tuh gak sedeket hubungan Junghwan sama ayah. Jadi, ayah yang ngajarin." Jawab Junghwan bangga.

"Salah apa urang punya anak polos kayak Junghwan." Gumam ayahnya.

"Jadi ayah mau anaknya gak polos?" Celetuk ibunya Junghwan.

"B-bukan gitu."

"Mama! Kaos kaki Junghwan gimana?! Sekarang kan hari Senin, nanti kalo Junghwan gak pake peralatan lengkap terus dihukum gimana?! Mama mau anak mama satu-satunya yang tampan nan menawan ini dihukum depan bendera dibawah matahari terik?" Tanya Junghwan.

Ayah dan ibu Junghwan langsung menepuk jidatnya.

🏫

Junghwan meneguk ludahnya, mampus. Di depan dia sekarang sudah ada Bu Sandara yang melipat tangannya di depan dada. Junghwan auto nunduk.

"Kenapa nunduk?" Tanya Bu Sandara.

"I-itu Bu..." Cicit Junghwan.

Sampai tiba Lisa yang menegur Sandara dengan berbisik, "Lupa kalau Junghwan ini suka nunduk kalo di depan cewek?" Tanya Lisa yang membuat Sandara menepuk jidatnya.

Scary SchoolWhere stories live. Discover now