33. Psikopat Kedua

2.6K 558 41
                                    

Kalau Hyunsuk, Jeongwoo dan Haruto dapat jam 11 malam. Maka Jihoon, Doyoung dan Yedam dapat jam 9 malam. Entah kenapa selalu malam hari saat-saat dimana semua orang tidur.

Lucu saja rasanya kalau psikopat bersembunyi di siang hari, tidak. Psikopat akan membunuh kapan pun asalkan tempat pembunuhannya sepi dan jarang dilewati orang-orang.

Kali ini, lagi, Doyoung menggunakan headband merahnya.

Masalah kemarin, mobil Hyunsuk terparkir jauh dari sekolah hingga psikopat itu tak menyadari adanya orang lain ada disana.

"Kak, kita mau kemana?" tanya Doyoung.

"Kita ke tempat renang kemarin yang kalian kunjungi alias dijadikan tempat refreshing." jawab Seunghun.

"Kenapa lo bisa tau kalau para psikopat itu bakal bunuh disana dan kenapa lo bisa tau kalau sekarang itu jam dia bunuh korban?" tanya Jihoon yang membuat Doyoung dan Yedam langsung bertanya-tanya.

"Atau-"

"Gue bukan psikopat. Gak tau juga. Gue dapet feeling kalau sekarang itu waktu dia membunuh dan tempat itu jadi saksi pembunuhan dia. Gue juga gak tau siapa psikopatnya, kemarin aja gue kaget ternyata psikopatnya Yoonbin." jawab Seunghun.

DOR!

"Sial, untung mobil gue." kata Seunghun. Doyoung, Yedam dan Jihoon menutup telinganya dikala sebuah peluru datang menembus kaca mobil, dan untungnya peluru itu meleset.

Sepertinya ada orang yang sedang mengincar salah satu dari mereka, bingung kenapa harus mereka yang masuk kesini? Ke permainan ini?

DOR!

"HUAH!" teriak Doyoung kaget.

Kali ini peluru itu datang dari sisi kanan Doyoung dan itu artinya ia hampir terkena tembakan itu tepat di kepala bagian kanan. Untung Doyoung dan Yedam menunduk.

Kalau hanya Doyoung yang menunduk, peluru itu akan mengenai kepala Yedam dan kalau Doyoung tak menunduk, kepalanya yang akan jadi korban.

"Orang itu... ngincar Doyoung." celetuk Seunghun yang membuat Doyoung melotot dalam menunduk nya.

"Kok ngincer aku?!" tanya Doyoung. Ia tak berani mendongak karena takut peluru itu lepas landas lagi.

"Mungkin lo jadi salah satu calon korban dan lo tetep nunduk aja kayak gitu sampai ke tempat tujuan. Jangan pernah nongol atau liat ke arah jendela." titah Seunghun.

"Kemarin Junghwan, sekarang Doyoung. Maunya apa sih itu orang?" tanya Yedam yang merasa kesal.

"Emang mereka gak ada niatan sembuh gitu? Kayak kak Hyunsuk sama kak Yoshi?" ucap Doyoung.

"Kalo ada mungkin mereka udah gak bunuh lagi, Dob. Mereka juga minta bantuan buat minta penyembuhan." jawab Jihoon.

Doyoung mengangguk.

"Yedam, kamu jangan duduk di tengah. Duduk sejajar sama Jihoon, takutnya orang itu nyerang lagi." tegur Seunghun. Yedam langsung duduk di sisi yang lebih kiri.

"Nunduk juga. Hoon, lo nunduk." ujar Seunghun. Alhasil 3 orang itu menunduk hingga hanya Seunghun yang terlihat.

Jalanan sepi sekarang, hanya ada mobil Seunghun dan 4 orang itu.

Semuanya berjalan sesuai rencana sebelum sebuah mobil mendahului mobil Seunghun dan menghalangi mobilnya, membuat Seunghun terpaksa memberhentikan mobilnya.

"Sial, dia di depan mobil. Harus gue tangani." gumam Seunghun keluar dari mobil dan menguncinya tanpa menunggu persetujuan 3 orang itu.

"Lo maunya apa?!" tanya Seunghun.

Scary SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang