38. Bunuh Diri

2.7K 516 30
                                    

Anak-anak kini sedang ada di depan sekolahnya, mungkin sekitar 2 hari lagi mereka masuk sekolah dan belajar seperti biasa.

Waktu berlalu begitu cepat, mereka masih ingat betul dimana mereka semua menyetujui rencana menginap di sekolah hanya untuk direpotkan.

"Kalo dipikir-pikir lagi, solidaritas kita itu tinggi gak sih? Padahal waktu itu Junkyu doang yang harus nginep di sekolah ini tapi kita tetep mau diem disini." kata Jihoon.

Junkyu tersenyum dan menghela nafas, "Bisa dibilang begitu. Gak terasa satu langkah lagi kita bakal hukum 3 psikopat yang bunuh kak Hanbin, pak satpam, ayahnya Mashiho dan korban lain." katanya.

"Junghwan, Yedam sama Doyoung malah kewarasannya hampir hilang. Mereka bertiga hampir depresi." ucap Hyunsuk mewakili Yedam, Junghwan dan Doyoung.

Iya, Doyoung sekarang sudah sangat berani keluar rumah lagi. Jangan tanyakan rasa bahagia anak-anak begitu mengetahui ternyata trauma Doyoung sudah hilang.

Hilang dengan sendirinya.

"Awalnya gue merasa jadi kakak paling tua yang gak becus jagain 11 adiknya. Tapi, gue rasa gue harus berusaha biar jadi kakak yang baik. Gak terasa aja gue melangkah sama kalian sampe titik ini." ucap Hyunsuk.

"Iya, lo tuh kakak yang baik. Cuma agak ceroboh dikit. Masa kemarin katanya dia mau main pake kacamata tapi kacamatanya jatuh terus keinjek. Auto remuk tuh kacamata." ujar Jihoon yang membuat Hyunsuk nyengir.

"Tahun kemarin aja dia pake topi terus topinya kelempar ke belakang terus kena mobil orang. Untung sopir nya gak ada di mobil." tambah Junkyu.

"Masih inget dong waktu tiba-tiba leher kak Junkyu berdarah." celetuk Mashiho.

Pokoknya mereka menceritakan bagaimana kejadian awal-awal mereka menginap di sekolah ini. Kalau dipikir-pikir lagi, itu semua lucu. Mengingat wajah mereka yang tiba-tiba jadi meme able.

Haha.

🚀🏫🚀

Oke, sekarang giliran rumah Asahi yang berantakan. Ada yang sedang bermain game online, melukis, nyanyi, dan banyak lagi.

Semua itu dilakukan di kamar Asahi. Terus kenapa rumahnya berantakan? Karena tadi kata ibunya Asahi anggap saja rumah sendiri. Tau lah gimana mereka.

Tapi, ada satu orang yang sedang duduk di pojokan sambil memegang ponsel dan wajahnya horor, Jeongwoo. Entah kenapa Jeongwoo dari tadi tak berbicara, tatapannya pun seram.

"Kak, samperin Jeongwoo gih." titah Jihoon mendorong bahu Hyunsuk.

Tapi Hyunsuk tak bergerak dari tempatnya alias hanya bahunya saja yang maju ke depan tapi kembali ke posisi semula. "Nggak, lo aja. Gue ada urusan sama... sama... sama Asahi!" tolak Hyunsuk lalu berlari dari tempatnya.

Jihoon berdecak, "Ck. Penakut. Haruto! Sini deh!" titah Jihoon. Haruto yang sedang duduk tampan pun menghampiri Jihoon.

"Apa, Kak?" tanyanya.

"Itu Jeongwoo kenapa diem aja dari tadi?" tanya balik Jihoon.

Tanpa menjawab, Haruto langsung berjalan ke arah Jeongwoo dan menepuk pundak Jeongwoo.

Mampus saja lah kamu Haruto.

"Jeongwoo, lo kenapa?" tanya Haruto menepuk pipi Jeongwoo sesekali.

Scary SchoolWhere stories live. Discover now