Rinai hujan menyeruak menyusuri sang merah perasa,
tergugu dalam selubung hujan kalimat
Deraian air dari nabastala menemaninya,
menunggu bibir merah menguntai kalimatSepatah kata lari dari suara melara,
sang merah perasa hanya bercengkerama dengan sastra
Menanti irama cakrawala yang menjatuhkan rintik air,
manik pekatnya menuju biru meluruhHanya sastra tanpa kawan
Mampu memanah kalbu candu
Terbingkai dalam satu kata,
sunyiSang merah perasa bukanlah insan populer
Hanya penumpah aksara belaka,
yang terbelenggu jerat sepi
Nyaris tanpa kawan di sisiMereka tak peduli gelabah hinggap di lubuknya
Tak mampu menyelisik makna dalam diamnya
Hingga sanubari mereguk hening
Bagai terkurung dalam hutan belantara
Hujan aksara,
7 Juli 2020
Rainysa Avaron
![](https://img.wattpad.com/cover/232061033-288-k990875.jpg)
YOU ARE READING
Jerat Memori Mengukir Sajak
PoetrySerangkaian melodi mengalun Menyusuri angkasa pekat Mengelak rimbun memori Karena dianggap tak ada arti Kelahiran kata melintas sekilas Melepas bohong Bahwa nyatanya, pertemuan lalu kita sukar dibantah Padahal hanya menuai kisah ringan tanpa...