18| ☔Berkenalan Tidak Perlu Berkata

69 3 6
                                    

Kala langit menangis
Kesenduan mengiris
Kau datang dari lapisan kabut
Memulai kata walau sejumput

Kala netra melempar tatapan asing
Pikiranku pecah berkeping-keping
Ulah seuntai kata perkenalan
Yang kau jerat dalam bualan

Sapaanmu di awal pertemuan
Bagai panahan sosok pahlawan
Melepaskan belenggu dari bualan
Namun sayang, itu hanya kebohongan

Sapaanmu di awal pertemuan
Berupa canda belaka
Senyum fana menerawang cahaya bulan
Menyulut kalbu merana

Perkenalan membentuk persahabatan
Berperan sebagai tiang awalan
Hilangnya daksa, hadirkan angan
Jua menegakkan titik penghancuran

Detik kelenyapan, aku berdiri
Cerminmu justru menjatuhkanku lagi
Tak mampu kuteguk segala siksa ini
Aku kembali tersungkur rantaian sepi

Angkasa kala itu, menyadarkanku akan luka
Menggores perkenalan
Mampu merobek atma
Menyulut trauma buih kehadiran

Aku bertanya pada bulan
menyelisik juang kebebasan
Melukis ketakutan
Sungguh gagal menyelamatkan

Acap kali menoreh siksa
Berkenalan tidak perlu berkata
Sekadar pembual
kosong makna terpenggal


Lembar hening, 4 Oktober 2020

Rainysa Avaron

Jerat Memori Mengukir SajakHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin