7| 🌧️Kucing Bergumul Lumpur

80 4 3
                                    

Kucing sekadar hewan. Aku tahu itu. Makhluk yang mampu dilepas liar. Namun, kala menerawang kaca lalu, atmaku menantang.

Walau sekadar satwa peliharaan, sungguh tak boleh dikurung derita!

Dari celah sudut taman, sosok manis hadir. Menyusur lunglai pada pelukan. Elusan kasih nan lembut kusampaikan untuk bulu-bulu penuh lumpur.

Ia mengendus, menyertakan perut yang sesekali menjerit.

Lapar menggelora dalam kesunyian. Tak tampak induknya hadir. Binatang mungil sebatang kara ... lubuk ini jadi iba.

Kurawat si Kucing bergumul lumpur. Berupaya membagi rezeki.

Sayang, kisah lain terlukis nanar. Menyapu insan penjaga kucing terlantar. Maafkan aku yang kini tak mampu menyokong deras santapan penyulut senyummu.

Percayalah, lubukku bukan lagi berisi iba. Kini asak makna kasih sayang. Hingga hari itu tiba. Kucing berlumpur dahulu ... kau sudah dewasa. Jika kembali ke lorong lapar, telusuri duniamu sendiri!

Kucing terlantar dahulu, kau juga keluargaku. Yakinlah kebersamaan ini niscaya abadi. Sementara saja, cari mangsa tanpa mengandalkanku.

Goresan bulu kucing, 28 Juli 2020


Rainysa Avaron

Jerat Memori Mengukir SajakWhere stories live. Discover now