chapter 15

2.5K 131 13
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah 4 hari mendekam dirumah sakit, sangat bosan! Tidak bohong, walaupun sama saja dirumahnya pun ia merasa kesepian dan membosankan, tetapi suasana rumah sakit membuat ia semakin ingin kabur saja, karna tak tahan dengan rasa bosannya.

Selama 4 hari Vian melakukan berbagai Pemeriksaan, dari mulai Pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, magnetic resonance elastography atau transient elastography untuk mendeteksi pengerasan liver. Itu semua ia lakukan, ia semakin heran apa memang separah itu sampai rangkaian pemeriksaan nya pun begitu panjang.

Ceklek

"KASEPPP, TETEH DATANG UHUY" Pekik Amar dengan mengedipkan matanya genit. Vian mengidik geli, ia sebenarnya sangat benci jika Amar sedang seperti itu, tetapi Amar tetap sahabatnya jdi ia pun harus menangung semua kekurangan dan kelebihan nya.

"Apaan si anjir?" Sinis Daniel yang melihat tingkah Amar. Vian hanya tersenyum melihat mereka.

"Gimana kemarin pemeriksaannya? Hasilnya keluar kapan?" Tanya Daniel setelah menaruh buah yang ia bawa di atas narkas samping ranjang Vian.

Vian mengangkat bahunya cuek, "kayanya hasilnya bakal keluar sore, nanti lu pada minta pulangin gue ya? Gue udah mau mati suntuk di sini" Amar yang mendengar itu langsung menatap tajam Vian, ia langsung berjalan mendekati ranjang Vian dan menempatkan wajahnya 10cm tepat di hadapan Vian.

"Tong sok ngaya ngaya!!" (Jangan suka ngadi ngadi) Ucap Amar dan menoyor kepala Vian pelan.

Vian mengengkus kesal, "lo aja anjir yg sakit sini rasain, kera lo" Umpatnya kesal. Amar semakin menatap Vian tajam.

"Udah udah, lo pokonya ga boleh pulang! " Ujar Daniel akhirnya melerai, Amar tersenyum menang. Keputusan Daniel tidak bisa di ganggu gugat karna Vian maupun Amar sangat takut jika Daniel sedang berubah menjadi Singa.

"Eh siah Vian adi kelas tea nya unggal poe ngiriman kadaharan steh ka kelas!" (Eh Vian adek kelas itu tiap hari kirim. Makanan) Ucap Amar, Vian mengernyit heran, pasalnya setiap mereka datang menjenguk nya, mereka tidak pernah membawakan apa apa. Baru hari ini saja mereka membawakannya Buah.

"Kok ga nyampe ke sini?" Tanya Vian heran. Amar dan Daniel sudah tertawa keras mendengarkan pertanyaan Vian.

"Di daang ku aing bhukakakakka" (Dimakan sama gue, bhuakakak) gelak tama Amar menggelegar di ruanga Vian,

Vian menatap Amar malas, via membaringkan tubuhnya di kasur dan menutupi semua tubuhnya.

"Dih pundung" Ejek Amar puas. "Lihatlah dan Bukalah mata hatimu~" Senandung Amar sambil membantu menarik selimut dari tubuh Vian.

Cukup kuat tenaga Vian untuk mempertahankan posisinya yang sednag di tarik oleh 2orang sahabatnya.

BRUUK

"VIANNNNNN!! KURANG AJAR YA LO!" Ucap Amar dan Daniel berbarengan, vian mendudukkan dirinya dan tertawa melihat Daniel dan Amar yang terduduk menahan sakit di bolongnya yang baru saja mencium lantai.

"BHUKAKAKAKKA rasain lo!" Tawa Vian puas. Amar semakin ingin membunuh Vian jika sedang seperti ini.

°°°°

Beda halnya di sekolah SMA 2 Bangsa, Aqilla sedang duduk di depan kelasnya bersama satu sahabatnya. Ia menatap lurus kedepan dengan tatapan sendu.

"Qilla, lo beneran suka sama kak Reviano? " Tanya Annisa penasaran.

"Gue cuman kagum, ga lebih Nis" Jawab Aqilla singkat. Annisa hanya mengangguk pahan tetapi detik kemudian ia kembali mengernyit heran.

"Kok lo mau maunya bikinin bucket makanan??" Tanya Annisa lagi.

Aqilla mengangkat bahunya "i don't know, gue cuman seneng waktu dia nerima bucket makanan Gue" Jawab Aqilla dan tersenyum mengingat kejadian tadi saat ia dibonceng Vian.

"Woy!! Senyum senyum lo kaya orgil" Ucap Annisa dan mengibaskan tangannya di depan wajah Aqilla

"Apaan si" Aqilla dan menepis tangan Annisa kasar.

"Kaga, lagian lu senyum senyum sendiri, horror" Ujar Annisa , mereka oun tertawa karna ucapan Annisa. Aneh memang.

°°°°°°

Sore ini hasil pemeriksaan Vian keluar, Vian sudah dipanggil oleh dokter Raka untuk keruangannya. Awalnya Amar dan Daniel memaksa Vian agar mereka ikut masuk, tetapi Vian tidak mengizinkannya.

"Jadi gimana dok?" Tanya Vian memulai percakapan.

Raka menghela nafas berat, ia menyodorkan Map hasil pemeriksaan pada Vian.

Setelah menerimany,a Vian membaca satu persatu deretan huruf yang menyatu membentuk kalimat dengan sangat teliti.

"Sirosis hati?" Tanya Vian lirih, ia meminta penjelasan tentang penyakit yang di deritanya.

"Sirosis hati, yang juga di sebut : cirrhosis, merupakan kerusakan hati kronis dari berbagai penyebab yang mengarah dari jaringan perut dan gagal hati" Jelas Raka, ia menatap Vian dengan tatapan sendu, ia masih sangat jelas mengingat ayahnya yang seakan tidak pedulu dengan kehadiran Vian.

"Apa gue bakal mati secepatnya?" Tanya Vian dengan pandangan yang masih merunduk mengamati kertas diagnosanya.

"Urusan mati dan hidup itu ditangan tuhan Vian, saat ini kamu hanya harus berjuang agar kamu bisa menikmati waktumu bersama orang orang yang kamu sayangi dan semua orng menyanyangimu" Jawab Raka dan menyemangati Vian agar ia mau berjuang dan tidak putus asa.

"Bhukakakakka, sayangnya ga ada yang sayang sama gue" Tawa Vian keras, tetapi tawa itu bisa menyatakan bahwa ia sedang menurun.

Vian akhirnya keluar dari ruangan itu, ia mendapati kedua sahabatnya itu sedang berdiri didepan pintu.

"Maaf" Permintaan maaf itu keluar dari mulut Vian, membuat Daniel dan Amar binggung.

"Guys gue bisa ga ya? " Tanya Vian tiba tiba, Amar pun langsung ikut ghibah.

"Bisa apaan si? " Tanya Daniel kesal.

"Gue ga yakin soalnya heheh" Jawab Vian dengan senyum hangat nya.




Tbc~~~

Note : Magnetic resonance elastography adalah teknik pencitraan medis non-invasif yang mengukur kekakuan jaringan lunak dengan menghasilkan gelombang geser dalam jaringan, pencitraan propagasi mereka menggunakan MRI, dan memproses gambar untuk menghasilkan peta kekakuan. (Wikipedia)

Transient elastography merupakan suatu metode baru untuk membantu diagnosis fibrosis dan sirosis pada pasien NAFLD, dengan akurasi diagnostik yang cukup baik.




Mohon maaf ngawur yaaaa huweeeee

Makasih udah baca, coment, like

******

Maaf yaaa chapter 16 - end + extra part nya udah aku unpub, kalau mau baca lanjutannya kalian bisa DM aku buat pesan 'Amour' versi buku, Terimakasih <3

Amour • E-book ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang