Part 4

45.5K 4.6K 308
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-
>>~~¤♡¤~~<<

"Na, kantin yuk."

Haechan mengajak Jaemin begitu Pak Johnny, Ayah Haechan yang merangkap sebagai guru bahasa inggris di sekolah Jaemin keluar dari kelas. Padahal bel yang berbunyi tadi adalah bel tanda pergantian pelajaran. Bukan bel istirahat.

"Ini kan masuk jam pelajaran Pak Sehun, Chan. Kok malah ke kantin. Ntar yang ada malah di hukum."

Jaemin memasukkan buku bahasa inggrisnya ke dalam tas dan menggantinya dengan buku fisika.

"Pak Sehun nggak bakalan masuk, Na. Pasangannya kan lagi melahirkan."

"Hah?"

Jaemin sukses melongo. Seingat Jaemin, pasangan Pak Sehun adalah seorang pria cantik dan manis yang bekerja sebagai kerani seperti Kakaknya, Mina. Kalau tidak salah namanya adalah Xi Luhan. Keturunan China.

Tapi, kenapa bisa melahirkan?

"Jangan bercanda, Chan."

Haechan terlihat memutar bola matanya malas. "Aku nggak bercanda, Na. Itu namanya male-pregnant. Seperti sebuah keajaiban bagi pria untuk memiliki rahim dan mengandung." Jelas Haechan.

Jaemin nampak masih terkejut. Tapi ia manggut-manggut ketika Haechan selesai menjelaskan.

"Udah yuk. Mumpung Pak Sehun lagi baik dengan nggak ninggalin tugas." Ajak Haechan lagi. Biasanya Sehun tak akan sebaik itu dengan meninggalkan kelasnya kosong tanpa adanya tugas.

"Ya udah, yuk." Jaemin akhirnya mengiyakan ajakan Haechan. Biasanya Jaemin tak akan pernah mau keluar kelas jika masih dalam jam pelajaran seperti sekarang. Dia kan anak baik. Selalu taat aturan.

Tapi melihat wajah Haechan, Jaemin tak enak juga jika menolak. Biasanya jika untuk urusan membolos jam pelajaran untuk ke kantin, Haechan selalu mengajak Chenle. Tapi anak itu hari ini tidak turun sekolah karena sakit. Jadilah Jaemin yang dijadikan pengganti.

Jaemin berjalan beriringan di samping Haechan. Kantin letaknya berada di ujung lorong lantai 1 diantara gedung anak kelas 11 dan 12. Untuk mencapai kesana, Jaemin dan Haechan harus melewati beberapa kelas anak IPS yang letaknya khusus di lantai 1. Sementara anak IPA kelasnya di khususkan berada di lantai 2.

Beberapa kelas yang belum dimasuki guru masih terlihat ramai. Para siswa masih duduk-duduk santai di depan kelas. Ada yang bermain gitar, ponsel bahkan ada pula yang hanya sekadar mengobrol dan tertawa.

Jaemin menghela napas begitu matanya tak sengaja mendapati salah satu siswa laki-laki yang ikut duduk bersama gerombolannya. Remaja itu nampaknya juga melihat keberadaan Jaemin hingga membuatnya berdiri dan meninggalkan teman-temannya untuk menghampirinya.

"Apa!" Tanya Jaemin tak santai. Pria manis itu sudah memasang wajah juteknya.

"Galak banget sih, yang." Hyunjin menampilkan senyum tampannya.

"Sayang-sayang pala lo peyang." Jaemin mendengus tak suka dan hendak menarik Haechan untuk pergi sebelum Hyunjin yang lebih dulu menggenggam tangannya.

"Apaan sih, Jin. Lepas!" Jaemin menarik kasar tangannya. Raut wajahnya sudah tak sedemikian enak. Hyunjin memang laki-laki aneh yang selalu dihindari oleh Jaemin. Hyunjin selalu mengganggu ketenangannya. Entah bagaimana Hyunjin selalu mengatakan menyukai Jaemin dan mendeklarasikan ke seluruh antero sekolah jika Jaemin adalah miliknya.

Young Marriage [NOMIN]Where stories live. Discover now