Part 29

22.5K 2.3K 121
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-

>>~~¤¤~~<<

Sepertinya, kenyataan memang selalu tak sejalan dengan harapan.

Sepagi ini Jaemin harus kembali merasakan gejolak pada lambungnya. Kali ini bukan karena udang. Tetapi pada aroma yang menguar dari tubuh Mark.

"Kakak jauh.. hoek.. bau.. hoek.." 

Jaemin mendorong tubuh Mark yang sedang mengurut tengkuknya. Tangannya memaksa Mark untuk pergi dari sisinya sementara mulutnya masih sibuk mengeluarkan isi perutnya.

Winwin yang ada di sebelah Mark lantas meminta anak laki-laki nya untuk pergi dari sana.

"Mark sebaiknya keluar dahulu. Sepertinya Nana tidak suka dengan aroma tubuhmu."

Mark menyorot Winwin sekejap sebelum akhirnya mengalah dan keluar dari bilik pintu kamar mandi.

"Nana akan baik-baik saja kan, Mina?" Pria dewasa itu bertanya pada saudara kembarnya dengan sorot khawatir.

Mina terdiam. Ia melirik sang adik bungsu yang masih mengeluarkan isi perutnya. Dalam hati ia merasa tak tega. Apalagi bila kenyataan itu memang benar adanya. Oh, ayolah. Jaemin masih enam belas tahun. Masih belum melewati masa remajanya. Dan memikirkan jika diusia dini adiknya telah memiliki seorang janin di rahimnya itu benar-benar bukan impian Mina.

"Nana akan baik-baik saja, Mark. Lagipula, bukankah gejala morningsickness memang seperti itu?" balas Mina dengan nada tak yakin pada kalimat terakhirnya setelah beberapa detik terdiam.

"Mark." Yuta datang mendekat dan menepuk pundak tegap Mark. "Bukankah sudah waktunya untuk mengetahui kebenarannya?" Tanya pria paruh baya itu dengan pelan. Wajahnya yang sudah terdapat keriput itu tersenyum meyakinkan sekaligus menenangkan.

Mark menatap sang Ayah sesaat. Keraguannya masih terpancar dari netra cokelatnya. Kemudian salah satu tangannya merogoh saku celana yang dipakainya. Mengeluarkan benda kecil panjang yang baru dibelinya kemarin. Memandanginya tak yakin sebelum kembali melihat pada Yuta.

"Tidak apa-apa, Mark.. Mau sekarang atau nanti hasilnya pun akan tetap sama saja."

Mark mengangguk. Lantas membuka pintu kamar mandi lebih lebar untuk memberikan sebuah testpack pada Winwin.

"Lebih cepat lebih baik, Bu."

Winwin mengangguk. Setelahnya, Mark segera menjauh agar tidak semakin memperburuk gejolak perut Jaemin.

Winwin menunggu sampai Jaemin selesai dengan rasa mualnya. Hingga beberapa menit berlalu dan Jaemin telah menyelesaikannya dan kini tengah menyandarkan tubuh lemasnya pada dinding kamar mandi.

"Na.." Panggil Winwin pelan. Jaemin membuka kelopak matanya, menatap langsung Winwin yang berdiri di depannya.

"Sebaiknya, kamu gunakan alat ini." Winwin menyodorkan sebuah testpack di tangannya.

Manik coklat itu membulat kaget. Jaemin tidak bodoh untuk mengetahui fungsi dari benda berwarna biru putih itu. "Tapi Nana nggak hamil, Bu.." Tolak Jaemin enggan seraya berusaha menghindar.

Young Marriage [NOMIN]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon