Part 20

33.3K 3.1K 194
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-

>>~~¤¤~~<<

Semenjak kejadian itu, Mark nampaknya tidak pernah melepaskan Jaemin untuk dekat-dekat dengan Jeno. Ia selalu mengikuti kemana pun si adik pergi dan tak membiarkan sedikit pun Jeno untuk mengambil kesempatan berduaan dengan adik kesayangannya itu. Sampai-sampai, saat Jaemin ingin tidur pun Mark akan setia menemani sang adik hingga terlelap dan baru meninggalkannya bersama Jeno. Mark percaya jika Jeno tidak akan tega membangunkan adiknya yang sudah tertidur lelap itu.

Jangan katakan jika ia berlebihan. Ia hanya tidak mau jika adiknya yang polos itu ternodai akibat kelakuan Jeno yang dengan seenaknya hampir merenggut kepolosan sang adik. Jaemin masih belum cukup umur untuk mengetahui hal-hal seperti itu.

Sampai akhirnya Jeno harus kembali ke Jakarta dan meninggalkan Jaemin yang juga harus kembali bersekolah. Jeno tidak bisa terus-terusan meninggalkan pekerjaannya dengan tetap berada di sisi sang istri kesayangan. Sebab ia punya tanggung jawab lain sebagai Presiden Direktur di perusahaannya.

Mereka melewati hari-hari mereka berdua dengan saling memberi kabar setiap hari. Mengirim pesan, menelpon, atau bahkan bervideo call. Sulit memang untuk mereka yang bisa disebut sebagai pasangan pengantin baru yang tengah dilanda kasmaran untuk saling berjauhan. Namun sepertinya masing-masing dari mereka kini telah menyesuaikan diri dan merasa nyaman dengan hubungan jarak jauh mereka. Meskipun terkadang rasa rindu tak bisa dihentikan untuk selalu tumbuh di hati keduanya.

Tanpa terasa, kini tiga bulan telah berlalu. Hubungan mereka masih baik-baik saja tanpa ada kendala apapun. Rasa rindu memang ada. Tetapi sepertinya masing-masing dari mereka lebih memilih untuk menahannya saja.

"Kak, besok Nana sudah masuk waktu semesteran." Ucap Jaemin pada seseorang diseberang telepon.

Yah, besok Jaemin memang akan mulai melaksanakan ujian kenaikan kelas. Tak ada yang tahu jika waktu telah bergulir begitu cepat.

"Benarkah? jika begitu, belajarlah yang rajin supaya dapat nilai yang baik." balas Jeno dengan suara lembutnya.

Jaemin tanpa sadar mengangguk, "Iya, Kak. Nana bakalan rajin belajar. Doakan Nana ya, Kak."

"Tanpa kamu minta, Kakak akan selalu mendoakanmu, sayang.."

Pipi Jaemin merona mendengar jawaban Jeno. Entah kenapa suaminya kini berubah semakin manis saja padanya. Padahal jika Jaemin ingat dulu, suaminya itu terlihat kaku dengan wajah datar yang selalu terpatri di wajah tampannya.

"Lebih baik Kakak matikan telponnya. Nana harus kembali belajar. Jangan terlalu larut ketika tidur. Jaga kesehatanmu, By.. Kakak tidak mau kamu sakit karena terlalu lelah belajar."

Jaemin tersenyum, menyadari jika sang suami begitu perhatian padanya. "Iya, Kak. Nana akan selalu jaga kesehatan."

"Kakak cinta kamu, By.."

"Nana juga sayang, Kak Jeno.."

Tutt

Panggilan berakhir. Jaemin menatap sejenak layar ponselnya yang kini telah berganti menjadi sebuah gambar shilhoute seorang pria yang tengah membelakangi kamera dengan cahaya senja sebagai backgroundnya.

Young Marriage [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang