Part 5

42.3K 4.4K 385
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin

SM Entertainment

Don't like don't read!
V

otement juseyoo


-
-
-
-

>>~~¤¤~~<<

Jaemin mengerjapkan matanya pelan. Kepalanya pusing. Pandangannya sedikit buram karena retinanya masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Jaemin menggeliat. Melirik sekitar dan ternyata menemukan jika dirinya sedang ada di kamarnya.

Jaemin memutuskan untuk duduk. Kepalanya masih sedikit pusing. Mungkin efek ia yang baru saja terbangun.

Tunggu.

Jadi yang ia rasakan tadi itu mimpi? Seketika Jaemin menghembuskan napasnya lega. Tak mungkin Ibunya setega itu untuk menjodohkan dan menikahkan dirinya dengan orang yang tak dikenal. Terlebih seorang pria.

Jaemin sebenarnya tidak membenci gay. Bahkan bisa dibilang ia pro pada kaum pelangi. Mereka tak pantas dihujat. Bukan kemauan mereka juga untuk mencintai sesama mereka. Tapi apakah salah jika seseorang memperjuangkan cintanya dan berusaha hidup di tengah-tengah minoritas masyarakat. Mereka hanya ingin mengejar kebahagiaan. Jaemin benci pada manusia sok menghujat dengan membawa-bawa agama tanpa menyadari jika ia juga bukan orang yang suci.

Tapi meski begitu, Jaemin sendiri tak pernah mendeklarasikan jika dirinya adalah seorang dari mereka meski ia mendukung. Jaemin bahkan tidak tahu akan ketertarikannya sendiri. Entah dirinya ini straight atau belok. Selama ini Jaemin belum pernah merasakan jatuh cinta. Jaemin begitu tak acuh pada masalah percintaan.

Ceklek

Pintu kamar Jaemin terbuka. Mark masuk dengan membawa segelas air putih di tangan. Kakak sulung Jaemin itu duduk di pinggir ranjang dan menyerahkan gelas di tangannya pada Jaemin.

Jaemin mengerut. Meski kebingungan, Jaemin menerima saja sodoran air putih dari Mark dan meminumnya.

"Pusing, Na?"

Jaemin menggeleng. Kepalanya sudah sedikit mendingan.

"Nana bermimpi, Kak." Jaemin memutuskan untuk bercerita pada Mark. Ini sudah seperti kebiasaan Jaemin untuk menceritakan semua hal pada kakak kesayangannya itu. Kedekatan antara Jaemin dan Mark berbeda dibanding dengan Mina. Kakak perempuannya itu lebih menjurus pada hal ke wanitaan. Makanya Jaemin lebih nyaman bercerita pada Mark karena mereka berjenis kelamin sama.

"Mimpi apa?"

"Nana bermimpi jika Ibu menjodohkan dan akan menikahkan Nana dengan orang asing. Apalagi dia seorang pria." Jaemin tertawa. "Lucu ya, Kak? Nana sepertinya kebanyakan nonton sinetron makanya bisa random banget mimpinya." Jaemin nampak geli dengan ceritanya sendiri. Tetapi berbeda dengan Mark yang menampilkan wajah seriusnya.

"Na."

"Hm?"

"Itu nyata. Bukan mimpi."

Jaemin nampak terdiam kaku. Otaknya masih memproses apa maksud perkataan Mark.

Young Marriage [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang