Part 15

33.7K 3.5K 447
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-

>>~~¤¤~~<<

"Na, ditunggu Hyunjin di tangga tuh."

Nayeon, teman sekelas Jaemin yang baru saja memasuki kelas berucap di depan Jaemin yang sedang membaca buku sambil sesekali mendengarkan kedua sahabatnya yang sedang bercerita di sampingnya.

"Mau ngapain dia?" Jaemin mengernyit tak suka saat nama Hyunjin disebut oleh temannya itu.

"Nggak tau juga. Aku cuma di suruh manggil kamu aja. Dan katanya, kalau kamu nggak nemuin dia, Hyunjin bakalan berbuat sesuatu yang kamu benci."

Jaemin berdecak malas dalam hati. Mau apa lagi laki-laki itu.

"Oke, makasih ya."

Setelah mengatakan itu, Jaemin bangkit berdiri dengan setengah hati. Berdecak kesal sambil sesekali mengerutu. Untung saja kelasnya sedang jam kosong. Jadi ia bisa keluar kelas sesukanya.

"Mau apa?" Tanya Jaemin ketus ketika ia telah sampai di tangga.

"Jangan jutek gitu dong, Na. Aku jadi takut nih." Balas Hyunjin dengan ekspresi yang dibuat takut yang kemudian disambut tertawaan oleh teman-temannya.

Jaemin berdecak malas. "Jika tak ada yang mau kamu bicarakan, aku kembali." ujarnya datar.

"Jangan kembali dulu dong, Na. Aku kan mau ngomong sama kamu." Cegah Hyunjin sembari mulai mendekat pada Jaemin.

"Ini juga kamu lagi ngomong kan. Dan nggak usah pake dekat-dekat segala!" Sentak Jaemin sambil memundurkan tubuhnya untuk memberi jarak antara dirinya dengan Hyunjin.

"Na.. Jadi pacarku ya?" ujar Hyunjin secara tiba-tiba yang membuat beberapa temannya terpekik riuh tidak percaya jika Hyunjin akan kembali menembak Jaemin walaupun sudah puluhan kali ditolak oleh pemuda manis itu.

Jaemin menghela napas kasar sekaligus menahan kesal pada laki-laki keras kepala di hadapannya ini.

"Jin, aku sudah bilang puluhan kali sama kamu kalau aku nggak bisa jadi pacar kamu."

"Kenapa, Na? Apa aku begitu tidak pantas untukmu?" Kata laki-laki itu dengan wajah yang berubah sedih.

"Bukan begitu, Jin. Kamu kan sudah tahu alasanku. Aku memang tidak mau pacaran." Lagipula Nana sudah punya Kak Jeno. Lanjut Jaemin dalam hati.

"Kalau kamu memang tidak mau pacaran, bagaimana jika kita langsung menikah saja? Aku siap kok kalau disuruh nikahin kamu."

Jaemin langsung saja melotot tak percaya akibat ucapan Hyunjin yang terdengar seperti tak ada beban. Begitu mudah dan seenaknya sendiri.

"Maaf, Jin. Aku tetap nggak bisa untuk nerima kamu." putus Jaemin final dan segera meninggalkan Hyunjin beserta kawanannya untuk kembali ke kelas. Mengabaikan panggilan-panggilan Hyunjin serta permohonan laki-laki itu di belakangnya.

"Hyunjin ngapain manggil kamu, Na?" Tanya Chenle setelah Jaemin sampai di kelas. Jaemin menghela napas lelah dan mendudukan dirinya di kursi.

"Seperti biasa." Tak lebih dari dua kata Jaemin menjawab, namun sahabatnya itu seketika mengerti. Karena bisa dibilang, perbuatan yang Hyunjin lakukan tadi itu sudah tergolong biasa. Biasa yang bisa cenderung berubah menjadi kebiasaan karena sering dilakukan.

Young Marriage [NOMIN]Where stories live. Discover now