Prolog

2.6K 341 16
                                    

Sejak tahun 206 kekaisaran Aries ada seorang penyihir kuat yang menetapkan peraturan agar semua penyihir yang lahir harus melindungi manusia lain. Tetapi bagi para penyihir tersebut berhak memilih siapa yang ingin dilindungi.

Para penyihir Aries yang menyatakan kesetiannya dan mengikat kontrak untuk orang yang ingin dilindungi akan mendapat bukti kontrak. Sebuah bukti kontrak yang tidak akan bisa dihapus sampai akhir hayat. Kecuali salah satu dari kontraktor ada yang mati.

Nama kontraktor akan tertulis di salah satu bagian tubuh sang penyihir.

Namun, pada kasus spesial, ada penyihir yang tidak bisa memilih kontraktornya. Nama orang yang harus mereka lindungi tertulis di tubuh bahkan sebelum mereka dilahirkan atau sebelum kontraktor itu dilahirkan dan bertemu penyihir tersebut.

Keistimewaannya, kontraktor bisa mendapatkan kontrak penyihir lebih dari satu penyihir.

***

“Anda harus bangun sekarang, Nona Azura!”

Sejak teriakan pagi yang terasa mengganggu, hari-hari Azura tidak berjalan lancar. Bahkan setelah melewati serangkaian acara dandan yang dilakukan pelayan, tidak ada yang bisa membuatnya kehilangan rasa kesal.

Menghadapi sebuah pesta besar setelah sekian tahun absen, bukanlah hal pertama yang Azura inginkan. Setelah acara debut 17 tahunnya sekitar 3 tahun lalu, Azura mengurung diri di mansion bagaikan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah kekaisaran.

Azura tidak pernah menemui siapa pun selain orang-orang yang bekerja di mansion dan orang tuanya. Lalu sekarang ia dipaksa untuk menghadiri pesta besar setelah pengangkatan kaisar baru yang namanya tidak pernah terdengar.

Azura bertanya-tanya. Apakah Kaisar Verron Alabaster Aries punya seorang putra mahkota sebelumnya? Jawabannya, iya. Orang tua Azura selalu menyebut-nyebut tentang putra mahkota. Bahkan setelah Kaisar Verron jatuh sakit, sang pangeran makin sering dibicarakan.

Lalu, kalau memang benar pria itu ada, kenapa tidak satu pun orang tahu bagaimana rupanya?

“Pangeran itu diasingkan ke ujung benua kekaisaran.”

“Dia orang yang buruk rupa dan penyakitan.”

“Katanya putra mahkota itu dikutuk.”

Azura tidak yakin semua ucapan yang didengarnya dari para pelayan itu benar. Tetapi hanya satu hal yang pasti di mata Azura.

Pria itu tampan dan sedang melotot sambil mengacungkan pedang pada Azura di tengah-tengah aula pesta.

“Kau, beraninya. Kenapa namamu Azura?”

“HA!”
.
.
Original Story by Viellaris Morgen
Selasa (01 September 2020)

Emperor ContractWhere stories live. Discover now