PB'12

538 46 33
                                    

Seneng nggak dapet notif dari siblings goals ini? Heheh.

Happy Reading🌹

12 - Bakso Bakar

🐳🐳🐳

Pernahkah kalian merasa asing setelah sebelumnya begitu akrab?

_Perfect Brother_

💙💙💙

"Raf, pulang sekolah gue main dong ke rumah lo."

Rafa menatap datar sahabatnya itu. Dia hanya mengangguk, mengiyakan ucapan sahabatnya tadi. Mereka akhirnya berpisah di lorong yang bercabang karena letak kelas mereka memang berbeda.

Saat memasuki kelas, Rafa melihat ketiga temannya yang tengah berkumpul di bangku mereka seperti biasanya. Tanpa menyapa, dia langsung duduk ke bangku miliknya. Tentu saja sikap anehnya itu mengundang banyak pertanyaan dari ketiga sahabatnya.

"Raf!" panggil Keenan. Rafa langsung menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.

"Nanti kita mau jenguk Zeena. Boleh?"

Rafa bermonolog dalam hati. Antara ingin menolak atau mengiyakan. Jika menolak, alasan apa yang harus dia berikan?

"Ya." Hanya dua huruf itu saja yang bisa keluar dari mulut Rafa. Entah mengapa laki-laki itu terlihat sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Rafa merasakan ponselnya bergetar. Buru-buru dia mengambilnya dan melihat notifikasi pesan masuk. Karena pesan masuk tersebut dari adik kesayangannya, dia langsung membacanya.

From: Sweetheart
Assalamu'alaikum. Kak, Zeena habis renang tauk. Seger banget rasanya.

Rafa diam-diam mengulum senyum tipisnya. Adiknya itu memang selalu saja melaporkan kegiatan yang dilakukan saat tidak bersama dirinya. Jari-jarinya mulai mengetik sesuatu untuk membalas pesan tersebut.

To: Sweetheart
Waalaikumussalam. Langsung ke intinya aja. Kamu mau apa?

Bukannya apa, tetapi Rafa memang sudah hafal dengan tingkah adik satu-satunya itu. Apakah kali ini dia salah? Entah, tunggu saja balasan dari Zeena.

From: Sweetheart
Hehe, kakak tai aja sih. Nanti pulang sekolah Zeena titip bakso bakar depan sekolahan yaa.

From: Sweetheart
*tau. Aduh maap typo, Kakk.

Rafa hanya membaca pesan itu saja tanpa membalasnya. Ia pura-pura ngambek karena typo adiknya yang sangat tidak lazim tersebut. Ponselnya terus bergetar, pertanda adiknya sedang menyepam dirinya. Adiknya itu paling betah kalau disuruh spam. Lihat saja, sekarang Rafa sudah menabung notif sebanyak 100 pesan dalam waktu singkat. Benar-benar luar biasa.

Karena ponselnya terus bergetar, Rafa memutuskan untuk mematikan paket datanya saja lalu menyimpan ponselnya ke dalam tas.

"Adek lo itu demen bakso bakar apa gimana, sih?" celetuk Keenan. Rafa hanya menyipitkan kedua matanya.

"Gue pernah disuruh nemenin dia buat beli bakso bakar depan sekolah. Dia beli banyak bangetttttt, gue pikir paling beli buat berdua sama lo atau malah bertiga sama oma lo."

"Nggak tau."

"Kok lo bisa nggak tau?" Keenan mengernyitkan dahinya.

"Waktu pulang, nggak ada tuh dia bawa apa-apa."

Perfect Brother || HiatusDonde viven las historias. Descúbrelo ahora