🌧️21. LUTR - Gak Pernah salah.

448 55 3
                                    

OST. 아주 가끔 (Sometimes) - Yoo Sung Eun

.
.

"Cikini ke Gondang dia, kalau sudah begini ku hanya mau dia"
•LUTR•
.
.
HAPPY READING...

"Bangsat si Tama! Gara-gara dia gue jadi begini" gumam seorang gadis sembari memanjat pohon mangga besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bangsat si Tama! Gara-gara dia gue jadi begini" gumam seorang gadis sembari memanjat pohon mangga besar. Pojok mangga itu menghubungkan tembok sekolah.

Begitu sampai di atas tembok, ia meringis menatap sekitaran yang cukup sepi. Kemudian seringaian keluar dari wajah cantiknya.

"Jangan panggil gue Khiara, kalo begini doang gak bisa" ucapnya mengibaskan rambut pendeknya dengan sombong.

Setelah itu ia menyiapkan ancang-ancang, dan

HAPPPPPPPPPP

Khiara mendarat dengan sempurna di taman belakang Sekolah. Ia mengangkat wajahnya kembali dengan seringaian.

"Gak sia-sia gue sering manjat pohon di rumah Grace" gumamnya. Setelah itu ia langsung mengambil tasnya yang tadi ia lempar lebih dulu.

Setelah itu ia berbalik akan menuju lobi. Namun, baru saja ia berbalik jeweran di telinga, membuatnya berhenti begitu saja. Ia sedikit meringis menahan perih di telinganya. Walaupun akhirnya bisa mengembalikan ekspresi datarnya.

Gadis itu menoleh. "Bagus Ya Khiara!!! Ngapain kamu? Manjat? Mau latihan jadi peserta benteng takeseng?" Hardik Bu Sukma. "Eh ibu! Makin makin aja nih!" Ucap Khiara. Bayangkan saja, Khiara mengatakan hal itu masih dengan ekspresi datarnya.

"Dari mana kamu? Kenapa masuk pake segala manjat segala" ucap Bu Sukma dengan mata yang melotot. "Kalo pagar depan gak di kunci, saya bakal lewat depan kok Bu" jawab Khiara dengan entengnya.

"Trus? Menurut kamu! Pagar yang salah? Iya?" Tanya Bu Sukma Lagi. "Gak, saya yang salah! Saya telat" jawab Khiara dengan wajah tanpa ekspresinya. Bu Sukma terperangah mendengar ucapan gadis itu. Bisa-bisanya ia mengakui kesalahannya disaat siswa lain berlomba untuk menyembuhkan keburukannya.

"Ya--yasudah! Lari keliling lapangan 5 putaran" ucap Bu Sukma masih tergagap karena ekspresi Khiara yang tajam saat menatapnya. Tanpa menjawab, Khiara langsung melepaskan tangan Bu Sukma dari telinganya. Setelah itu ia langsung berlalu pergi.

"Itu anak? Kesurupan?" Gumam Bu Sukma menatap punggung Khiara yang mulai memasuki area lapangan.

Sedangkan Khiara, tanpa mau berbelit-belit menantang ucapan Bu Sukma. Ia langsung melepaskan tasnya ke area pinggir lapangan dan berlari.

"Anggap aja lari dari Om Erland" gumamnya pelan.

Begitu menyelesaikan lima Putaran, Dengan nafas terengah-engah, gadis bertubuh langsing itu berlari menuju tasnya. Setelah itu ia langsung berlalu tanpa lebih dulu mengusap wajahnya yang basah keringat.

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang