🌧️28. LUTR - Pundak Mama

350 39 1
                                    

Playlist
Please say something, even though it is a lie || Park Bo Ram
.
.

"Jangan buatku semakin tak paham, dengan keadaan hati yang cukup mendalam"

•LUTR•

"Gimana keadaan putri saya dokter?" tanya seorang pria paruh baya dengan wajah khawatir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana keadaan putri saya dokter?" tanya seorang pria paruh baya dengan wajah khawatir.

Dokter perempuan itu tersenyum. "Gak apa-apa pak, anak anda baik-baik saja, hanya butuh waktu buat istirahat aja"

Pria itu memejamkan matanya berulang kali mengucap syukur. Lalu setelah itu masuk ke dalam kamar putrinya, diikuti wanita tua. Orang-orang yang juga sejak tadi menyimak langsung mengucapkan syukur.

Rose dan Erik segera menyusul pria tadi, bersama seorang wanita tua. Sedangkan sisanya langsung mengantarkan dokter tadi ke pintu utama apartemen. Sisanya lagi langsung duduk bersama di sofa.

Begitu memastikan dokter itu memasuki lift, Tama melirik sinis dan segera menarik kerah seragam seorang pemuda tampan, dengan rambut yang basah di sebelahnya.

"LO!!!!"

Teman-temannya yang berada di ruang tamu, langsung berlari keluar, melerai dua pemuda tampan itu.

"Tam--Tama! sabar" ucap Jay langsung menarik Tama, mau tak mau pemuda itu melepaskan kerah pemuda di depannya dengan kasar.

Sedangkan pemuda yang tadi, hanya diam diperlakukan seperti itu, menatap Tama dengan tatapan tak terbaca.

"Inget tam, Kaisar itu temen lo" ucap Nakula menepuk pundak Tama. Sedangkan Tama masih menatap Kaisar dengan tatapan tajam.

Lalu pemuda itu maju mendekat pada Kaisar, dengan mata memerah.

"Lo tau gak? Baru aja lo ngelukain perasaan Khiara" hardik Tama menunjuk dada Kaisar. Kaisar masih diam. Disisinya ada Erlyn yang menenangkan.

"Lo tau gak? Lo tuh bego! Bego!"

Gadis itu sudah ingin menangis sejak tadi, melihat Khiara yang terbaring lemah di kamarnya, lalu kini melihat dua sahabatnya yang tak akur.

Tama mengerang mengacak rambutnya frustasi. Dia benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya. Ia sakit melihat adiknya yang selalu ia jaga di perlakukan seperti itu.

"Gue gak ngerti"

Tama mendongak mendengar ucapan Kaisar. Matanya memincing sinis.

"Apa sih yang lo tau? elain janji dan cinta lo buat Khaira" sinis pemuda itu.

"Lo gak ngerti rasanya jadi gue tam" ucap Kaisar mulai tak suka ucapan Tama.

"Lo juga gak bisa ngerti apa yang Khiara rasain!o datang seolah lo pahlawan , nyelamatin dia trus tiba-tiba lo peluk dia dan yang lo sebutin malah nama cewek lain, kira-kira gimana perasaan Khiara saat itu?"

Under The RainWhere stories live. Discover now