Eps.4 Datang Tanpa diduga

746 70 21
                                    

"Omong omong, ruangan tadi bukannya kedap ya, Naru? Dari mana kau tau aku dalam bahaya?"

Naruto menghentikan gerak sendok berisi kue yang baru saja ingin ia lahap.

"Sebenarnya...."

Kedua mata Tenten menatap lekat mata biru muda milik Naruto. Ia menantikan apa yang menjadi jawaban Naruto.

"Sebenarnya aku selalu tau kapan kau berada dalam bahaya. Aku dapat membaca pikiran. Hahahahaha." Kata Naruto tertawa terbahak-bahak.

"Aku serius. Urgh."

"Aku serius, Ten." Kata Naruto yang masih tertawa.

________________________

"Hinata. Aku akan menjalani misi dan mulai besok aku tidak dirumah." Pemilik suara terlihat sibuk membereskan beberapa barang yang ia perlukan.

Ia memasukan beberapa lembar pakaian dalam tas yang cukup besar. Ia juga membawa tablet ukuran 10 inci dan 7 inci juga laptop miliknya. Tak lupa pistol dan beberapa senjata lain untuk berjaga-jaga.

Merasa sudah lengkap, ia menggeser pandangannya, ia bertatapan dengan perempuan disampingnya.

"Ne-neji.. bolehkah aku membantu?" Kata perempuan yang sedari tadi memperhatikan Neji.

"Hn." Kata Neji menggangguk sambil menutup kedua matanya "Jaga rumah."

"Kumohon... Bukankah ini misi sangat berat apalagi bekerja sendirian? A-apalagi menghadapi dua orang?" Hinata menatap lekat mata Neji dan memberikan ekspresi khawatirnya.

"Tenang. Aku akan mengurus si cepol itu baru si jabrik." Neji menarik sedikit ujung bibirnya ke atas, ia menunjukan ekspresi jangan khawatir.

"Biarlah aku mengurus salah satunya. Aku akan mengurus Naruto."

"Ini misi kelas A. Aku tak mau calon istriku terluka." Neji mengkhawatirkan Hinata, ia tidak mau hal buruk menimpanya, apalagi tanggal pernikahan sudah dijadwalkan oleh ayah Neji. Tidak lama, hanya sebulan lagi.

"Ta-tapi.." kata Hinata dengan pipi memerah.

Neji mendekati Hinata. Mengecup keningnya.

"Jika misi ini melewati batas waktu, aku akan turun tangan." Kata Hinata dengan tegas walau pipinya masih memerah.

"Baiklah."

Neji berbalik melangkahkan kakinya menuju pintu rumah. Ia memasuki mobil sport berwarna putih miliknya. Mengemasi barang-barang di bagasi dan duduk dikursi kemudi. Ia memeriksa kembali semua barang yang akan dia pakai nanti agar tidak ada yang tertinggal. Kemudian Ia meninggalkan rumah dan melaju kencang.

Neji mulai menjalani misinya.

_________________________

TIN TINNN TINNNNNN!!!!!

Tenten POV dimulai.

Astaga berisik sekali. Ada bunyi klakson mobil dari mana pula.

Jam berapa sih ini? Aku melihat ke jam disamping tempat tidurku.

03.48 AM

Benar-benar mengganggu.

Aku masih memakai baju tidur berwarna coklat dan rambut yang tergerai berantakan. Kemudian berjalan perlahan menuju jendela lebar yang ada kamarku.

Mobil putih Naru!

Aku memeriksa pesan di handphone ku. Nihil. Naru sama sekali tak memberi kabar apa apa.

Seingatku kemarin kita terlalu banyak makan kue dan bermain tebak-tebakan. Naru yang kalah jadi, dia juga makan eskrim semangkuk penuh. Hahaha.

TINNN TINNN!!

Be Free With You (Nejiten) FINWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu