O7 | PERI YANG TAK SEMPURNA

159 115 186
                                    

☘☘☘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☘☘☘

Sore itu langit sudah kembali cerah. Hujan deras berangin kencang yang sempat membasahi negeri para peri kini sudah berhenti. Tugas Costella si Peri Bunga Cosmos akan dilanjut lagi minggu depan.

Sekarang, di rerumputan yang sedikit basah, duduklah dua peri dari kerajaan yang berbeda. Siapa lagi kalau bukan Arashel Dominic si Peri Bunga Lily dari Kerajaan Dominica dan Eric Milkovich---Sang Pangeran Kerajaan Lorkan. Mereka berdua duduk sambil menikmati pemandangan pelangi indah yang membias di langit cerah sore itu.

"Ini ku bawakan khusus untukmu, Arashel," ucap Eric, membuka percakapan dengan mengulurkan bungkusan cukup besar ke tengah-tengah mereka.

Arashel mengerutkan keningnya, ia lalu menatap Eric dengan tatapan tak mengerti. "Ini apa?" tanyanya.

"Buku-buku mantra sihir keluaran terbaru yang kubeli dari Marché de Magic," jawab Eric dengan senyum lebarnya. Melihat Arashel yang tak kunjung menyentuh bungkus itu, ia pun berinisiatif untuk membukanya agar Arashel tak perlu bersusah payah. "Nah, ini aku belikan juga tongkat sihir untukmu. Aku sudah mengamati bagaimana karaktermu selama bertahun-tahun berteman denganku, Arashel. Dan kurasa tongkat ini akan cocok untukmu."

Lain Eric, lain pula Arashel. Gadis itu bahkan tidak mengubah ekspresinya sejak tadi. Terlihat jelas bahwa ia tidak tertarik dengan barang-barang yang dibelikan Pangeran Eric untuknya. Malah ia merasa Eric sedang meledeknya dengan membawa bungkusan besar itu ke sini.

"Mengapa kau diam saja, Arashel? Kau tidak suka ya?" Eric kehilangan senyumnya ketika netra birunya menangkap ekspresi wajah Arashel yang datar tanpa minat.

"Kau tahu apa maksud dari ekspresi wajahku saat ini, Pangeran Eric Milkovich yang terhormat."

"Aku tahu, tapi kau--"

"Tidak. Aku sudah bilang aku tidak menyukai apapun tentang sihir."

"Kenapa kau ini keras kepala sekali? Aku hanya memintamu untuk mencoba sihir sekali saja. Niatku baik, agar kau setidaknya memiliki kemampuan di suatu bidang yang nantinya dapat kau banggakan ke sahabat-sahabatmu, ke rakyatmu, ke seluruh dunia peri," ucap Eric panjang lebar. Tangannya meraih kotak persegi panjang itu lalu mengeluarkan tongkat sihir dari dalamnya.

"Cobalah...."

Arashel menatap tongkat yang disodorkan oleh Eric untuknya. Ia lalu menatap wajah Sang Pangeran, lantas menggeleng kukuh. "Tidak. Aku tahu kau hanya berniat meledek diriku yang tak sempurna sebagai seorang peri. Kau hanya ingin mengejek putri kerajaan yang tidak bisa apa-apa ini, 'kan? Dan kau datang hanya untuk membuatku terlihat lemah. Apa aku benar?" tanyanya dengan bibir bergetar dan mata yang memerah karena emosi.

[✔] Dominic's WorldWhere stories live. Discover now