12 | TERTIMPA BUSUR PANAH

144 98 151
                                    

☘☘☘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☘☘☘

Boston, 2071.

"Sial! Mengapa titik koordinatnya hilang dan tidak bisa dilacak?! Seharusnya anak itu sudah berada di dunia peri karena aku sudah menyetelnya di tahun yang benar!" Seorang pria berkacamata tebal dengan jas laboratorium yang membalut tubuhnya emosi ketika mengecek sesuatu dalam komputernya.

Layar hologram yang menampilkan gambar benua Amerika berjuta-juta tahun lalu itu tampak kosong tanpa titik merah yang seharusnya ada di sana. Richie telah mengaturnya di tahun yang benar, ia tidak mungkin salah. Lantas mengapa anak itu tidak dapat ditemukan di mana pun?

Satria---anak tunggal dari teman dekatnya itu seolah-olah hilang ditelan bumi.

"Tolong beritahu Miss Evanna agar segera ke ruanganku!" titahnya melalui hands-free di telinganya.

Sedetik kemudian asisten pribadinya itu merespon, "Baik, Profesor."

Hands-free dilepas dan diletakkan begitu saja di atas meja. Profesor Richie duduk di kursi kebesarannya sebagai profesor senior di laboratorium raksasa yang sudah berjalan selama 25 tahun. Dan selama itu pula ia mengembangkan kemampuannya di bidang sains. Ia meneliti penemuan-penemuan terbaru bersama para rekannya di sini. Rata-rata profesor yang bekerja di laboratorium ini adalah profesor terbaik dari setiap negara di dunia.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" ucap Profesor Richie sambil memijat pelipisnya pelan. Ia pusing dengan permasalahan yang ada.

"Profesor memanggil saya?" tanya wanita berambut pirang yang baru saja masuk ke dalam ruangan Profesor Richie.

Profesor Richie mengangguk, lalu mempersilakan perempuan dengan tag nama Evanna Bones di jas laboratoriumnya itu untuk duduk. "Aku rasa ada masalah pada komputerku. Bisakah kau mengeceknya sekarang? Ada hal penting yang ingin aku lakukan jika komputer itu sudah kembali normal," ujar Profesor Richie to the point. Ia memang tidak suka bertele-tele dalam menghadapi masalah.

Terlihat Miss Evanna langsung merespon perintahnya dengan anggukan. Ia merupakan operator produksi yang bertanggungjawab atas hasil akhir produk yang dijual, seperti printer makanan, robot rumah tangga, hingga pen-phone---ponsel canggih berbentuk pulpen dengan sensor mode yang bisa memunculkan layar hologram sekaligus keyboard yang merupakan ciptaan mutakhir laboratorium ini.

Sembari menunggu wanita itu menyelesaikan tugasnya, netra biru Profesor Richie beralih pada pigura foto dirinya bersama Aland Travis yang ia pajang di atas meja kerjanya. Sebuah foto yang diambil 28 tahun lalu tepat saat mereka berdua lulus dari Boston Science Highschool.

[✔] Dominic's WorldWhere stories live. Discover now