O8 | ERAN SANG RAJA ORIONIS

169 109 199
                                    

☘☘☘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘☘☘

Beberapa hari setelah kejadian di taman belakang istana itu, hubungan antara Lavey dan Satria mulai membaik. Bahkan mereka sudah akrab bermain bersama Arashel sepanjang hari. Entah itu di kamar Arashel, di kastil istana, atau di rumah hewan dan bermain dengan hewan-hewan peliharaan Raja Argathan.

Tapi tentu saja, Satria yang bukan bangsa peri itu harus memakai jubah tak kasat mata yang dapat membuatnya tak terlihat oleh peri manapun. Tidak ada satupun peri yang boleh mengetahui keberadaan Satria di sini. Karena Arashel dan Lavey telah sepakat untuk menerima Satria hingga nantinya lelaki itu menemukan cara untuk kembali ke dunianya.

"Saya seneng bisa temenan sama peri baik hati kayak kalian," aku Satria malam itu. Mereka sedang berada di rumah pohon yang kemarin sore Lavey bangun untuk markas mereka.

"Aku juga senang bisa mengenal manusia baik sepertimu. Maaf jika kesan pertama bertemu denganku membuatmu ketakutan," ucap Lavey sambil mengingat-ingat kembali pada saat ia mendesak Satria di kastil istana hari itu.

Melihat Lavey masih saja merasa bersalah atas kesalahannya itu, Arashel pun menepuk bahu peri itu dengan lembut. "Hei, kau bicara apa? Satria tentu sudah memaafkan dirimu, Lavey. Dia adalah laki-laki yang baik," ucap Arashel berusaha menghibur sahabatnya itu.

Satria terkekeh kecil, mencairkan suasana. "Nggak papa, saya maklum kalo kamu belum bisa nerima orang asing seperti saya, apalagi yang bukan dari duniamu," kata Satria dengan senyuman manisnya yang seketika membuat bola mata kehijauan milik Lavey berbinar kagum.

Astaga! Manusia ini ternyata manis juga ya, ucap Lavey dalam hatinya.

"Kau tidak seburuk yang aku pikirkan. Aku menyesal telah berburuk sangka padamu," Lavey jadi tidak enak pada Satria. Tapi seperti yang dikatakan oleh Arashel, lelaki itu tak mungkin memasukkan ucapan Lavey ke dalam hatinya. Satria terlalu baik untuk menyimpan prasangka buruk seperti itu.

"Mulai sekarang kami berdua sudah menerimamu, Satria. Setidaknya sampai kau menemukan cara untuk kembali ke duniamu," tambah Arashel membuat hati Satria lega.

Huffttt ... setidaknya kini Satria sudah tak perlu bersembunyi lagi seperti sebelum ia bertemu dengan Lavey. Karena ia percaya, peri cerdas itu pasti akan membantunya bersama Arashel untuk beradaptasi di dunia peri. Kemarin saja ia diberi jubah tak kasat mata milik ayahanda Lavey yang sudah tak terpakai lagi. Benda itu membantunya untuk keluar tanpa ketahuan oleh peri manapun karena saat Satria berlindung di bawah jubah itu, dirinya seolah hilang dari pandangan. Tak kasat mata.

Kruurkkkk!

Oppsiee ... suara apa itu?

[✔] Dominic's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang