*2🌻

2.8K 371 88
                                    

.
.
.
.
.

Dan sialnya. Entah apa yang membuat rencana yachi tidak berjalan lancar. Dan ini salahnya juga. Padahal ia sudah membayangkan akan melihat perkembangan cinta yang manis. Dan sekarang. Apa apaan ini?!. Kenapa malah Asano yang di datangi oleh Oikawa senpai?!.

Ya, sekarang tepat di kelasnya. Kebetulan kelas mereka sama. Disana terdapat juga Asano yang sifatnya hampir hampir sama dengan Kageyama. Tapi lebih imut-an Kageyama!. Dan sekarang, yang jadi masalah. Bahkan Asano tidak pernah terlihat sekalipun tertarik pada siapapun. Ia sibuk belajar dan belajar. Ya ia ketua OSIS juga.

Oikawa bukannya mendatangi Kageyama. Ia malah mendatangi Asano yang sedang asyik duduk seperti biasa di mejanya seorang diri. Oikawa mendatangi dan langsung memperlihatkan surat cinta yang sebenarnya diberikan oleh Kageyama. Sambil bergaya menjijikan sok keren seperti yang biasa ia lakukan untuk para wanita. Jika para wanita klepek klepek melihatnya. Tidak dengan Yachi. Ia malah jijik.

Yachi menatap datar ke arah Oikawa yang bersandar di samping pintu. Oikawa bergaya ala pangeran dan memandang sok keren ke arah Asano. Ia menyibak rambut nya seraya tersenyum mempesona. Yang membuat semua wanita di kelas langsung terpaku. Tetapi tidak dengan Asano. Ia malah tidak mempedulikannya sama sekali.

Yachi memandang ke arah Kageyama. Kageyama memang tampak biasa saja dan cenderung terlihat tidak peduli. Imut!!. Yachi bisa melihat sedari tadi Kageyama sedang memilin jemari nya salah tingkah di atas paha, sangat tersembunyi. Jika dilihat , kedua mata Kageyama menatap gugup ke arah samping. Tidak ada yang sadar. Hanya yachi yang duduk sebangku dengannya yang tau tentang itu.

Yang ia heran sekarang. Kenapa Oikawa malah mengoda Asano bukannya Kageyama?!. Itu suratnya loh. Tanpa tau malu ia melayangkan surat itu. Eh tunggu, ia lupa menaruh nama di surat itu. Agh!!!. Tenang yachi, ia akan tau kalau yang beri adalah Kageyama. Kageyama pasti akan memberitahu..., Tunggu.... Kageyama kan tidak pandai bicara. Lalu bagaimana?.

Dan benar saja, "Waaah Asano!. Aku tidak mengira kau menyukai ku. Surat cinta mu sangat manis~" seru Oikawa dengan nada menggoda. Yang sama sekali tidak digubris sosok bersurai orange itu. Ia tetap saja mengerjakan tugas. Berpikir kalau orang di sebelahnya ini adalah angin lalu. Atau ia sedang berbicara dengan orang lain.

Oikawa yang merasa tidak di perhatikan mendekati Asano. Ia mengelus surai orange Asano yang langsung membuat Asano jengkel. Sumpah. Ia hanya ingin belajar. Lalu kenapa Kakak kelas yang satu ini?. Asano berhenti menulis dan menepis kasar tangan Oikawa. Ia menatap jengkel ke arah Oikawa.

.
.
.
.
.

"Ada apa Oikawa senpai?" Tanya singkat Asano. Ia tidak suka masa belajar nya di ganggu orang tidak jelas ini. Ia tau, ia adalah ketua OSIS. Dan Oikawa termasuk dalam list orang paling menjengkelkan. Dia playboy dan sok keren. Hanya bermodalkan tampang doang. Asano dingin sekali dan kejam. Bilang aja!.

"Loh?, Bukankah kau yang memberiku surat cinta ini?" Tanya Oikawa. Biasanya ia yang paling peka terhadap masalah cinta. Maklum ia sering berpacaran, apalagi masalah mengoda para wanita. Dan ini pertama kalinya ada cowok yang memberikan nya.

Dan itu sama sekali tidak disangka!. Sosok ketua OSIS yang katanya tidak suka pada siapapun dan sangat dingin. Kemarin ia sempat melihat Asano melewati loker kakak kelas. Awalnya ia biasa saja, sudah tugas ketua OSIS untuk berbagai hal. Pada saat itu Oikawa baru saja selesai pelajaran olahraga.

Ketika ia membuka loker ia mendapati surat cinta dan kata katanya manis sekali. Ia langsung teringat dengan Asano yang dilihatnya tadi. Sudah pasti kalau itu adalah Asano!. Dan sekarang ia malah menatapnya dengan jengkel. Tidak ada tatapan cinta atau tersipu seperti yang ia harapkan. Dan selalu ia dapatkan ketika mengoda wanita. Ia kesal dan jengkel.

"Anu Oikawa senpai" tiba tiba ada sebuah suara yang memanggil nya. Langsung saja Oikawa menoleh. Wah gadis imut!. Dia ya ,ya pasti dia!. Dan kenapa pula adik kelas sialan itu ada disana. Lihatlah ia malah menatap tajam ke arahnya. Apa ia merasa dirinya hebat, karena duduk sama cewek imut!.

Ugh!. Ia juga penakluk cewek. Semua cewek suka padanya!. Ia tidak bisa kalah lagi dari Kageyama. Cukup pada pelajaran olahraga saja!. Lihat lah wajah menyeramkan nya dan aura kelam nya itu. Tidak akan ada yang akan suka atau mau dekat dekat dengannya. Ia menang dalam hal ini!.

.
.
.
.
.

Yachi sudah menyenggol Kageyama ketika ia memanggil Oikawa. Ia ingin Kageyama segera mengatakan kalau itu darinya. Sayangnya, Kageyama yang terlalu polos dan tidak peka itu. Ia malah mengira yachi menyuruhnya untuk mengambil surat itu. Terutama tangannya yang menunjuk nunjuk Oikawa dan kedua matanya yang menatap bolak balik ke arah surat dan Kageyama.

Srek!

Eh?, Apa ini?. Yachi bengong sampai Kageyama tiba tiba meraih surat cinta buatannya itu begitu saja tanpa berkata apapun dan malah berusaha membuat senyuman ramah. Yang di mata semua orang itu menyeramkan. Dan di mata Oikawa itu seperti mengejeknya. Yachi melongo di tempat duduknya. Apa yang kau lakukan Kageyama?!.

"Maaf Oikawa" serunya singkat ,ia menaikkan senyuman nya menambah kesan seram dan mengejek. Padahal di pikiran Kageyama ia sedang membuat senyuman ramah yang lebar. Yachi menepuk jidatnya. Kageyama malah membuat nya salah sangka!. Kemudian setelah perkataan singkat itu ia pergi.

Oikawa terdiam di tempat. Baru pertama kali ia merasa di ejek. Dan ia menarik begitu saja lengan Asano yang sedari tadi tidak melakukan apa apa. Asano sudah mengumpat serapah saat Oikawa menariknya begitu saja tanpa kejelasan keluar kelas. Semua murid memandang ngeri ke arah Kageyama yang melangkah ke pojok kelas dan menunduk disana.

"Mengerikan sekali!" Keluh salah satu murid disana berbisik. Aura mengerikan dari Kageyama dapat terasa. Dan membuat murid lain benar benar merinding ketakutan. Mereka salah sangka!. Yachi perlahan memberanikan diri untuk mendekati kageyama yang mengambil posisi duduk disana. Jujur ia juga masih takut. Tapi,..

"Kageyama?" Tanya yachi pelan. Ketakutan Yachu pupus sudah saat Kageyama mengangkat kepalanya perlahan dari posisi awal duduk menyendiri disana. Wajahnya memelas gugup dan kedua manik matanya menatap sayup ke arah yachi. Ini bukan lagi menakutkan!. Tapi ini begitu mengemaskan!. Apalagi posisi nya ia seperti anak kecil!.

"Yachi", serunya pelan. Ia meletakkan kepalanya perlahan ke atas kedua lututnya yang ia rapat kan. Kageyama memiringkan kepalanya dengan pelan ke arah dinding di sebelahnya. Ia malu sekali tadi. Pipi nya memerah, dan badannya gemetar sejak tadi.

"I..iya" yachi menelan ludah. Ia manis sekali. Kageyama merengut. Wajah yang biasanya selalu tampak tajam itu tampak sedikit sendu. Kedua matanya menatap sedikit sayu ke arah dinding di sebelahnya. Ia sengaja menyendiri karena ia malu. Bagaimana kalau ada orang yang melihatnya seperti ini?. Ia tidak tau harus melakukan apa dan akhirnya memutuskan menyendiri disini saja. Ia tidak akan menganggu siapapun.

"Aku malu... sekali tadi.., surat itu ..aku...aku malu" seru Kageyama pelan. Kedua pipinya langsung bertambah merah dan ia langsung menyembunyikan wajahnya di balik kedua lututnya. Ia seperti anak anak!. Kageyama tidak berbicara apapun lagi dan tetap menunduk disana. Bisa terlihat daun telinga Kageyama yang memerah.

Dia imut!. Jika saja Oikawa tau ia seimut ini?!. Ia memang tidak pandai berbicara dan malu malu saat mengatakan itu. Ia sangat menggemaskan!. Astaga, rasanya image seramnya sudah lenyap. Jika seperti ini,ia malah tampak seperti anak anak yang tidak tau apa apa. Sangatlah polos!. Aaah!.

.
.
.
.
.


Seniors!, Notice Me...Please? [OiKage, KaruAsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang