*5🌻

2.1K 310 56
                                    

.
.
.
.
.

Dan sekarang mereka berempat berakhir di halaman sekolah yang sangat luas. Ditemukan guru saat mereka bermain main di kelas adik kelas. Tertangkap basah dan mereka tidak bisa mengelak. Asano dan Kageyama juga harus ikut. Oikawa sudah marah marah pada karma merasa kalau ini semua adalah salah karma. Karma yang membela diri dan mengatakan kalau Oikawa lah yang salah. Sedangkan Asano dan karma hanya melaksanakan tugas hukuman ini sambil diam saja.

"Ini salahmu karma!" Seru Oikawa ketus. Ia melakukan pembersihan halaman sambil marah marah gak jelas. Gak iklhas bagaimana image nya nanti?. Ia kakak kelas yang keren dan harus melakukan ini?!.

"Hah?. Kau yang mengacau Oikawa!", Karma tidak mau dirinya disalahkan begitu saja. Ia juga tidak mau menghabiskan waktu santainya dengan harus membersihkan halaman sekolah yang sangat besar ini.

"Bukankah kau tadi yang membuat keributan sampai guru datang?!". Entah kenapa Oikawa menjadi lebih ketus. Ia memandang jengkel ke arah karma. Mengingat kejadian tadi entah kenapa membuat dirinya begitu kesal. Itu kan Kageyama!. Apa urusannya dengannya.

Karma yang mengetahui itu mulai menyeringai menyebalkan. Ia senang menjahili seseorang. Terutama Oikawa~~ .ia menghentikan acara menyapu nya. Meletakkan kepalanya di atas puncak sapu itu. dan sedikit memiringkan kepalanya agar suaranya dapat terdengar. Oikawa sedang marah marah gak jelas itu sambil menggoyangkan sapunya ke sana sini dengan tidak iklhas.

"He~...kau cemburu Oikawa?" Tanya karma. Langsung saja kedua pipi Oikawa memerah dan ia mengeleng kan kepalanya kuat. "Tidak kok!. Itu tobio Chan loh. Lagipula dia tidak imut sama sekali..huu" lengah Oikawa. Ya ia gak imut sama sekali. Dan kenapa pula ia sampai kesal seperti ini. Menyebalkan!!!.

"Hehe~. Dasar tsundere" seru karma pelan agar Oikawa tidak mendengar atau akan ada perdebatan panjang lagi. Ia memegang bibirnya dengan satu tangan sambil memandang mengejek. Bilangnya kayak gitu tapi sikapnya tampak kayak orang cemburu saja. Oikawa itu selalu tampak sangat jelas. Karma terkekeh dan memilih menjalankan aktivitas  hukumannya itu. Menyebalkan sih. Tapi ya..harus di selesaikan lah. Mau tidak mau.

Mereka memilih membersihkan halaman secara cepat dan berakhir menutup mulutnya. Sedangkan adik kelas imut mereka sedari tadi hanya melaksanakan tugas sama sekali tidak peduli dengan kakak kelas mereka. Asano yang kesal dan Kageyama yang diam saja.

.
.
.
.
.

Oikawa membersihkan dengan lebih cepat. Ia meninggalkan karma untuk membersihkan sebelah sisi halaman. Karma di sisi lainnya agar cepat selesai. Jujur ingatan saat karma menembak Kageyama adik kelas seramnya itu. Masih terbayang bayang jelas. Dan entah kenapa ia mendadak menjadi jengkel pada karma karena itu.

Dengan kesal ia memgoyangkan sapu untuk menyapu. Ia sedikit terkejut saat melihat Kageyama sedang berdiri disana tidak memegang sapu. Ia seperti memegang sesuatu dan membelakangi dirinya. Padahal ia tidak berbuat apa apa. Pandangan tentang karma lagi lagi terbayang dan membuat oikawa menjadi ikutan kesal pula dengannya. Ia mendekati Kageyama dengan warna wajah suram dan perasaan ruwet.

"Hei!. Kau main main ya!" Tebak Oikawa ketus. Ia langsung menunjuk begitu saja sosok adik kelas nya itu. Adik kelas bersurai hitam kelam itu membalikkan badannya saat mendengar suara. Oikawa terdiam, melongo sejenak saat melihat adik kelas manisnya itu ternyata sedang mengendong kucing. Ya ia sedang mengendong seekor kucing berwarna pirang manis dengan kedua tangannya.

Dan kucing itu tidak suka, kaki kucing itu mulai mencangkar pipi Kageyama dengan cakarnya. Terlihat beberapa cakaran disana dan Kageyama hanya diam saja. Oikawa menghela nafas. Ia meninggalkan sapunya dan mulai membantu Kageyama. Lagipula ia juga adalah adik kelasnya. Sudah kewajiban senior untuk membantu junior.

Seniors!, Notice Me...Please? [OiKage, KaruAsa]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora