*4🌻

2.2K 339 93
                                    

.
.
.
.
.

Dan untuk besok nya. Oikawa datang lagi. Kali ini ia datang untuk meminta maaf pada Asano karena langsung menarik nya begitu saja tadi. Asano tidak mau mendengarkan dan malah asyik dengan pelajaran nya. Sedangkan yachi menatap Oikawa dengan datar dan jengkel . Ia benar benar tidak peka dan lagi Kageyama yang hanya diam diam saja.

Itu membuat yachi gemes. Tapi apa mau dikata. Ia mau hubungan mereka berjalan dengan sendirinya. Dan lagi oikawa itu harus menyadari sendiri perasaan Kageyama. Kageyama memang susah sekali di tebak dan sangat pendiam. Tapi saat udah sadar, Kageyama itu sebenernya imut!. Sayang sekali tidak banyak yang tau.

Kageyama menatap dengan raut sedikit sendu. Padahal, ia kira kalau hubungan nya dengan Oikawa akan membaik tapi nyatanya ia malah mendekati Asano..., Hati Kageyama sakit. Ia menunduk. Kedua manik mata tajamnya sedikit sendu. Ia sedih, Oikawa masih saja sangat membencinya. Ia selalu saja membuat oikawa kesal.

Apa yang harus ia lakukan agar Oikawa memandangnya?. Bukannya, Asano...ia yang seharusnya... diperhatikan.... Ia yang mencintai Oikawa kan?. Ini cinta kan?. Kageyama meremas bingung kedua tangannya di atas pahanya. Meksipun dari luar ia tampak baik baik saja. Tetapi tidak, Kageyama hanya tidak pandai mengekspresikan diri. Ia hanya ingin Oikawa memandang nya..dan perasaan aneh apa ini?.

"Yachi"

Yachi menoleh dan betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Kageyama yang sedang menatap kebawah dengan tatapan bingung. Dan tubuhnya yang perlahan gemetar.

"A..aku tidak tau apa perasaan ini yachi...apa..apa kau mau membantuku?" Tanya Kageyama pelan. Kageyama yang biasanya berbicara singkat itu kini malah berusaha berbicara banyak seperti ini. Ia gemetar dan bingung dengan perasaannya. Ia sudah berusaha keras menutupi itu tetapi tidak bisa. Mana mungkin ia akan meninggalkan Uke nya yang seperti ini?. Siapa yang akan membantunya nanti?.

"Tentu saja Kageyama" Kageyama tersenyum simpul. Ia mengangguk dan kedua matanya menatap sendu ke arah Oikawa. Ia ...benar benar mencintai Oikawa. Ia hanya ingin senpai nya itu memperhatikan dirinya. Apa...itu mustahil?. Ugh ia jadi cengeng. Jangan Kageyama, kau harus kuat seperti biasa. Kali ini ada yachi kan.. kau harus..hiks.

.
.
.
.
.

Srek!

Tepat saat itu sosok bersurai merah itu tiba tiba datang. Sedikit menunduk agar bisa melihat wajah Kageyama. Sosok yang seumuran dengan Oikawa itu menyeringai. Kageyama menatap polos. Untung saja kejadian itu sama sekali tidak di gubris. Karena masih tertarik pada Asano dan Oikawa yang ada di kursi depan.

"He~, kau menangis Kageyama?" Seru karma dengan nada meledek. Kageyama menatap dengan tatapan ketusnya dan kedua pipi memerah malu. Ia bahkan lupa dengan air mata yang hampir saja menetes dari sana. Ia benar benar polos. Oh, ternyata Adik kelas yang terkenal seram ini bisa juga berekspresi seperti ini. Dan itu..

Karena, karma jenius. Ia mengalihkan kedua matanya perlahan menuju ke arah depan. Asano?. Bukan, itu Oikawa?. Jadi ia menyukai Oikawa?. Ini akan sangat menarik?. Karma menyeringai. Ia berbisik tepat di depan Kageyama. Dan ia sama sekali tidak bereaksi. Hanya wajah ketus seperti biasa.

"He,kau menyukai Oikawa ya?" Tanya karma dengan nada menggoda. Ia melirik Oikawa dari ujung matanya. Terlihat jelas Kageyama salah tingkah. Ia berkali kali berusaha mengalihkan kedua matanya dan ia begitu gugup.. Ini menyenangkan sekali. Ia akan bermain sebentar saja. Lagipula, akhir akhir ini ia juga bosan.

"Jawab saja~" goda karma lagi. Yachi sudah memasang aura seram disana tapi sama sekali tidak digubris oleh karma. Ia akan melakukan apa yang ia mau. Lagipula ia akhir akhir ini bosan. Memang sih kalau ada Asano ,tidak. Asano sering sibuk sebagai ketua OSIS. Tapi Asano kali ini ikut bermain. Dan ditambah Kageyama.

"I..iya" serunya pelan. Ia polos sekali. Lihatlah betapa ia begitu menurut. Tidak seperti Asano yang selalu saja jengkel. Tapi itu malah sangat menarik perhatian karma. Di mata karma, Asano tampak begitu... mengemaskan?.

Tidak tidak lupakan hal itu. Ia harus membujuk Kageyama untuk bermain dengannya. Dan lagi mungkin saja Oikawa pada akhirnya akan mempunyai cinta sejati. Tidak lagi playboy. Ini juga lelaki bukan wanita seperti biasa. Ini akan menyenangkan. Dan lagi Kageyama begitu polos dan penurut dibalik wajah dan sikap seramnya. Seperti.., anak anak saja. Polos banget.

"Kageyama, kenapa kau malah menyukai Oikawa?. Dia kan nakal dan playboy?" Tanya karma sedikit merendahkan suaranya. Tidak akan ada yang nyadar. Karena Oikawa selalu mencuri perhatian. Karma mungkin nomor 2. Lagipula ia terlalu nakal dan tidak pernah jatuh cinta. Tidak akan ada juga yang akan suka dengannya.

Kageyama menatap polos dan datar ke arah karma dengan tajam. Ini lah yang ditakuti oleh orang-orang. Tatapan tajamnya itu loh. Apalagi tanpa mengatakan apa-apa membuat semua orang langsung salah sangka. "Bukankah kau juga sama?" Katanya jujur. Ia tidak tau kalau perkataannya itu kadang kadang terlalu jujur.

"Astaga, kau tajam sekali Kageyama.. hahaha~"kekeh karma. Astaga. Ia benar benar sangat tajam sekali mulutnya. Kalau orang biasa, pasti akan langsung merasa sakit hati. Kageyama menatap dengan tatapan polos tidak mengerti.

"Aku kan hanya berbicara kenyataan" seru datar kageyama. Ia tidak mengerti kenapa karma malah tertawa mendengar perkataan nya. Karma menghentikan tawanya, kemudian mendekatkan mulutnya pada kageyama. Dan melihat sedikit ke arah Oikawa. Ia sengaja, tidak boleh ada yang dengar. Sedangkan yachi sudah memasang mode seram disana.

.
.
.
.
.

"Kageyama-" karma memotong pembicaraannya saat dilihat Oikawa mulai terpancing. Ia mencoba tidak peduli. Karma segera menjauh dan kali ini menangkap kedua tangan Kageyama cepat dan tersenyum senyum ".. Bagaimana kalau kita...berkencan saja?" Kata karma sengaja mengeraskan suaranya. Sedangkan semua orang langsung terdiam.

Karma tersenyum senyum ceria seperti biasa. Dan suasana mendadak hening. Yachi sudah marah besar disana. Dan Asano tersentak seketika. Pelajaran nya buyar seketika...apa kencan?. Apa..dia itu bodoh..ia kan tidak pernah berkencan?. Dan Oikawa sudah melotot dan terdiam di sana. Ia tidak sadar sudah memasang wajah kesal. Entah kenapa dirinya sangat terganggu saat karma mengatakan itu apalagi saat pertama kali ia mendekati Kageyama dengan alasan tertentu.

"Kencan?" Tanya Kageyama memiringkan kepalanya polos. Ia tidak tau tentang itu. Kedua matanya menatap polos ke arah karma dan rambut hitamnya tergerai. Karma tersenyum senyum tidak mempedulikan aura gelap dari ketiga orang disana karena perbuatannya.

"Bagaimana jawaban mu Kageyama?" Tanya karma. Ia sengaja memanas manaskan Oikawa dan lagi ia penasaran dengan tindakan Asano. Ia masih diam saja disana. Tidak berbalik. Karma mengecup tangan Kageyama dan langsung membuat semua orang berteriak histeris. Dan seketika itu juga, Asano tersentak. Karma menyeringai jahil. Terkena juga.

Kageyama masih memandang polos tidak mengerti dengan hal yang sekarang ini terjadi. Yachi sudah mati Matian mengeleng di belakang. Tetapi ia sudah ditahan oleh para fans karma, ia tidak mau Uke nya di ambil oleh karma!. Karma menyeringai, ia menatap ke arah Kageyama yang masih diam. Bingung lebih tepatnya. Tidak tau harus menjawab apa.. lagipula apa itu kencan?. Kegiatan?. Makanan?.

"Apa...itu harus?" Tanya Kageyama polos. Perkataan yang sama sekali tidak disangka akan keluar dari mulut Kageyama. Apalagi ia memandang karma dengan wajah polos, tidak berdosa. Seketika semua orang tersipu melihat nya. 'Imut!' pikir mereka langsung. Yachi juga ikut mengangguk beberapa kali sangat setuju dengan pemikiran orang orang yang mendadak jadi Fujoshi karena melihat itu.
'yah Kageyama memang imut!'.

"Harus" seru karma lagi. Ia masih melihat asano dari ujung matanya. Ia sebenernya gemetar tapi ditahan tahan. Memang ketua OSIS. Tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan membuat, Asano bersikap yang sebenarnya. Sudah beberapa kali Asano terus melarikan diri darinya. Ia penasaran dengan ekspresi lain wajah Asano .

Kageyama akhirnya mengangguk meksipun sedikit ragu. Tapi karma sudah bilang begitu kan. Mungkin ia akan membantu dirinya mendekati Oikawa kan?. Tidak baik jika ia malah menolak orang lain kan?. Dan langsung saja orang orang bersorak. Tidak tau ada dua orang yang merasa sangat terganggu karena hal itu. Oikawa memandang tajam dan ganas ke arah karma. Dan Asano yang berusaha tidak peduli.

"Hehe, ini akan menyenangkan".

.
.
.
.
.

Seniors!, Notice Me...Please? [OiKage, KaruAsa]Where stories live. Discover now