✓ | malibu ☆彡

| nickname

Sekarang kami disini sedang santai-santai sambil main pasir, lagi. Ya, kami memutuskan untuk ikut para fotograper.

"El, apa aku bilang kemarin. Dia temannya Ello." Kata Joy.

Cekrek.

Kan. Suara itu lagi.

Aku lagi-lagi melihat sekitar, "Bentley!"

"Apa?"

"Jadi, selama ini kamu yang memotretku?" Tanyaku terus terang.

"Hah? Tadi aku memotret anjing ini. Liat." Adiknya Wendy ini menunjukkan fotonya.

Ternyata salah lagi.

"Ella! Dengar kan perkataanku?"

"Ya ampun, iya Joy. Lalu apa masalahnya kalau orang itu temannya kakakku?" Aku balik bertanya.

Joy menghela napasnya, "Ya siapa tau kamu ingin mengetahuinya. Kau memang tidak seru."

Aku bingung dengan perkataannya. Ingin tau?

Tidak terasa, ini sudah hari ke-4 kami di Malibu. Hari ini, rencananya kami akan ke suatu tempat. Kami akan mencoba wine disana. Itu salah satu hal yang harus kalian coba saat ke Malibu.

Saat aku turun ke bawah. Di ruang tengah tidak ada siapa-siapa, di dapur juga. Akhirnya aku pergi keluar dan mengecek yang lain. Dan ternyata tidak ada siapapun.

Tunggu, ini jam berapa? Aku masuk lagi untuk melihat jam. Dan ternyata ini sudah jam 12 siang. Oke, aku ditinggal.

Jadi, sekarang aku harus apa?

"Ella?"

Ada orang diluar.

Aku keluar untuk memastikan. Ternyata masih ada 1 orang. Siapa namanya?

"Namaku Jaeson, hanya memastikan kalau kamu lupa." Katanya.

"Ah iya, yang lain sudah pergi duluan. Aku disuruh menunggumu bangun. Mau menyusul?" Lanjutnya.

Aku menggeleng, sudah tidak ada niat aku menyusul mereka. Aku lebih baik tidur lagi saja.

Saat aku ingin masuk lagi, laki-laki yang kuketahui bernama Jaeson ini menahan tanganku.

"Bagaimana kalau kita mengobrol di sekitar sini?" Tawarnya.

Aku sedari tadi duduk di pasir dengan ombak yang terus menyambar ujung kaki ku. Sedangkan dia bercerita tentang dirinya.

Dia bilang kalau dia ini orang Indonesia. Orang tua nya meninggal saat dia masih berumur 16. Dia anak tunggal. Dan dia yang shoock, pergi ke Prancis dan menetap di Paris.

Dan sekarang dia sudah umur 20 tahun. Aku kagum dengan dia yang bisa hidup sendiri selama itu.

Aku jadi penasaran, "Kata Joy, kamu temannya Ello ya? Sejak kapan?"

Dia menjawab, "Hm, sepertinya sejak aku berumur 18, berarti sudah 2 tahun kami kenal. Kenapa?"

Aku menggelengkan kepala dan tersenyum. Sudah 2 tahun? Aku belum pernah melihatnya sekalipun. Pertama kali aku melihatnya saat di makan malam pertama di Malibu.

Ello juga belum pernah bercerita tentang temannya yang satu ini.

Dia tertawa, "Pasti kamu heran ya. Tidak pernah melihatku sebelumnya. Ya, aku hidup bersembunyi selama ini. Sekarang aku memutuskan untuk mengenal lebih banyak orang lagi. Mau bagaimanapun aku harus mempunyai aktifitas, kan?"

Aku menganggukan kepalaku kali ini.

"Kamu tidak pernah merasa kesepian selama sendiri?" Aku tidak tau kenapa aku bisa mengeluarkan kalimat ini.

Untungnya dia tersenyum lebar. Aku takut dia tersinggung.

"Pastinya. Tapi itu yang membantuku melupakan kenangan buruk yang lalu." Jawabnya.

"Ah, maafkan aku kalau sudah membuatmu mengingat masa lalu. Aku tidak bermaksud begitu, Jaeson." Pintaku.

Dia lagi-lagi tersenyum didepanku, "Tidak kok, bukan salahmu. Oh iya, panggil aku Jae saja ya. Aku tidak biasa dipanggil Jaeson." Begitu katanya.

Tentunya aku mengiyakan, itu memudahkanku kan? Daripada harus memanggil namanya yang susah. Ya, Jae lebih baik.

"Kalau kamu? Boleh ku panggil

Cinderella?" Tanya Jae.

——
malibu, california°
© banxnamilkeu ; 2020