| glass of wine

175 31 23
                                    

"Kalau kamu. Boleh ku panggil Cinderella?"

Kalian jangan marah, tapi aku tertawa mendengar pertanyaannya.

"Kenapa memanggilku begitu? Jelas-jelas 'El' lebih pendek dan mudah untuk disebutkan, kamu malah memperpanjangnya." Aku kira akan lebih mudah memanggil nama orang dengan pendek singkat dan jelas bukan?

Jae menghela napasnya, "Memangnya tidak mau dipanggil 'Cinderella'? Ya sudah." Dia memalingkan wajahnya ke lawan arah.

Aku dibuatnya tertawa lagi. Lagian dia aneh-aneh saja.

"Terserah kamu, itu hak mu kan?" Aku tidak mau jadi canggung di keadaan seperti ini.

"Hey! Ella! Kau tidak apa-apa?"

Aku dan Jae menghadap ke arah belakang. Dari jauh kami bisa lihat Mark yang sedang berlari ke arah sini sambil berteriak-teriak.

Kenapa dia menanyakan keadaanku?

"Maaf ya, El. Aku kira kau ikut tadi. Kalau aku tau kamu tidak ikut, aku pasti akan menemanimu disini." Kata Mark yang terengah sehabis berlarian.

Aku bingung, dia datang sendiri? Tidak ada siapapun di sekitarnya. Dia juga tidak membawa apapun.

Dia menjawab seolah tau apa isi pikiranku, "Yang lain masih di sana. Aku ijin kembali ke sini karena mengkhawatirkanmu."

Aku menggelengkan kepala, "Tidak, aku tidak apa-apa. Lagian aku tidak sendiri kok, ada Jae juga."

Mark sepertinya baru sadar kalau dari tadi ada Jae di sampingku. Entah karena dia tidak menyadarinya atau karena dia lupa pakai kacamatanya? Dia memang suka begitu, sudah berapa banyak kacamata yang dia hilangkan.

Laki-laki yang dari kecil sudah bersamaku ini, menarik lenganku untuk berdiri lalu dia bawa pergi agak jauh dari Jae.

"Dia kan orang baru. Kamu tidak boleh langsung dekat dengan orang asing." Kata Mark.

"Ya ampun. Mark, dengarkan ya. Dia itu teman Ello, sudah 2 tahun mereka berteman. Berarti dia bukan orang asing kan?" Jawabku tak terima pernyataan orang di depanku ini.

"Ya tapi tetap saja. Kamu kan baru kenal dia, jadi... Jangan terlalu dekat."

Aku tertawa mendengarnya. Ya, inilah Mark. Bukannya menjaga kembarannya yang juga seorang 'perempuan' dia malah memilihku. Aku beruntung bukan?

Setelah selesai menertawakan tingkah Mark, aku kembali mendekat ke arah Jae dan mengajaknya membeli ice cream. Aku tidak tau apakah ada toko ice cream di dekat sini, tapi ya bisa di cari pelan-pelan kan?

Kalau ada, ya beli. Kalau tidak ada, ya tidak usah beli. Begitulah hidup.

"Sekali lagi maaf, El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali lagi maaf, El. Kamu tidak bisa dibangunkan sama sekali. Tidak mungkin kan kami menggendongmu. Makanya uncle menyuruh Jaeson untuk menunggumu bangun." Jelas dari Mr. Smith, ayahnya Joy.

Ya sebenarnya, aku juga tidak apa. Ini salahku kan, tidak bisa bangun di pagi hari. Aku hanya tidur kok, bukan hibernasi, apalagi mati suri. Bukan bukan...

Tapi aku yakin bukan cuma aku yang begitu. Ya kan? 🤧

"Tidak apa, El. Yang penting kami sudah membawakan sebotol wine untukmu." Kata Mr. Williams, ayah Barbie.

Setelah berbincang sedikit, mereka semua masuk ke penginapan masing-masing. Termasuk keluargaku.

Betul juga, yang terpenting adalah 'barang'nya, kan? Hehe.

Saat aku ingin mengambil paper bag yang isinya sebotol atau mungkin 2 botol wine, Ello menahanku,

"Tidak boleh langsung habis, cukup segelas ya, El."

Tanpa ragu dia mengatakannya. Dia kakakku, dia salah satu orang yang paling mengetahui aku.

Aku cuma bisa tertawa, yang artinya aku tidak janji.

"Ella, Papa dan Mama sudah lelah. Kita akan tidur duluan. Jaeson tadi kan juga tidak ikut, lebih baik dia juga mencoba wine nya. Kasian dia." Pinta Papa.

Jadi maksudnya?

"Ya sudah. Aku panggil Jae dulu." Ello pergi ke sebelah dan saat kembali sudah ada Jae di belakangnya.

Jae yang kelihatan kebingungan tetap diam dan tidak bicara sepatah kata pun. Kalau begitu biar aku yang bicara.

"Kalo kamu mau, minum aja ya. Aku juga capek, mau bobo. Bye." Aku langsung lari ke lantai atas dan masuk ke kamar.

Jangan heran kenapa bahasanya gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan heran kenapa bahasanya gitu. Ello sama Ella orang Indo, Jae juga. Jadi ya...

Oh iya, mungkin ada yang mikir pasti bakal chit-chat lebih banyak diantara Jae dan Ella. Maaf ya gais. Nanti aja, kan ceritanya mereka masih canggung malu-malu anjim eh anjay eh ya pokonya itu.

Kalian sekarang :

Kalian sekarang :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf atuh 😓

——malibu, california°© banxnamilkeu ; 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——
malibu, california°
© banxnamilkeu ; 2020

✓ | malibu ☆彡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang