| try again [bonus chapter]

255 26 11
                                    

Hari ini tanggal 25 Desember 2020 di Indonesia. Aku sedang pergi keluar, untuk mencari angin kalau kata orang. Aku berada di taman dalam komplek rumahku.

Aku sempat koma 11 bulan lalu, sekarang aku benar-benar baik. Keluarga dan teman-temanku makin menyayangiku, aku tidak pernah ditinggalkan sendiri sedetikpun, kecuali saat tidur.

Dan sekarang aku sedang ingin sendiri saja. Tapi sepertinya ini pilihan yang sangat salah.

Aku jadi mengingat masa laluku. Aku masih sangat ingat, natal malam itu di Paris. Dia menceritakan tentang masa kelamnya. Aku, aku masih tidak bisa mempercayai ini semua. Bagaimana bisa memimpikan orang yang bahkan aku tidak tau siapa dia.

Sekali lagi aku akan mengatakan, itu sangat nyata.

Di sana pasti salju pertama sedang turun. Andai saja aku bisa menelponnya, mungkin aku akan bahagia. Haha, aku terlihat bodoh.

Setahun sudah berlalu, tapi aku belum bisa melupakannya. Pada akhirnya aku berbicara "Aku kesepian." pada diriku sendiri.

Seandainya aku bisa kembali ke mimpi itu di satu tahun lalu. Dan mengatakan "Maafkan aku, aku tidak memperlakukanmu dengan baik." Akankah kita masih bersama sekarang? Ya, itu pemikiran yang bodoh sekali lagi, tapi tetap saja seandainya,

Jika aku bisa bertemu dengannya lagi, akan kah air mata ini menetes?

Aku mau dia mengatakan "Merry Christmas! Hai, bagaimana kabarmu?" Jika itu terjadi, apakah hatiku yang telah lama rapuh akan pulih kembali?

Bodohnya aku yang bisa berpikiran seperti ini padahal tau bahwa ini tidak mungkin.

Aku berjalan sendirian di taman yang gemerlap ini, semuanya terlihat bahagia. Aku dulu berpikir dia selalu ada di sisiku seperti udara. Tapi aku begitu bodoh membiarkanmu pergi. Aku minta maaf.

Ini tetesan air mata atau tetesan hujan? Ini sungguh aneh, hanya dengan memikirkannya membuat air mataku jatuh.

Rasanya aku ingin kembali ke mimpi itu.

Sudah sekitar 1 jam aku disini, lebih baik aku kembali ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sekitar 1 jam aku disini, lebih baik aku kembali ke rumah. Tidak terlalu jauh dari taman ke rumah. Mungkin hanya berkisaran 25 langkah besar.

Saat aku hampir sampai, aku melihat mobil
Chevrolet Camaro RS warna biru muda di depan rumahku.

Papa tidak membeli mobil baru kan? Atau ada tamu datang ke rumah? Lebih baik aku masuk ke rumah agar bisa tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa tidak membeli mobil baru kan? Atau ada tamu datang ke rumah? Lebih baik aku masuk ke rumah agar bisa tau.

"Eh, Ella sudah pulang." Ini Mama. Mama seperti menutupi aku agar tidak terlihat dari ruang makan.

Kepalaku tentunya reflek menoleh ke arah ruang makan, benar saja. Ada tamu. Tapi tidak tau siapa, mungkin teman Papa.

Mama membawaku ke lantai atas, lebih tepatnya ke kamarku. Saat sampai kamar, "Ganti baju, dandan yang cantik. Abis itu baru boleh turun. Oke?"

Begitu kata Mama, yang langsung keluar dari kamarku dan menutup pintu.

Karena aku anak yang penurut, aku langsung ganti baju. Pakaian nya sudah ada di atas kasurku, yang artinya Mama sudah memilihkan pakaian apa yang harus ku pakai. Tapi aku tidak berdandan. Aku cuma pakai lipstik dan mascara sedikit.

Ya, itu namanya dandan Ella!

Setelah selesai, aku langsung turun seperti kata Mama. Saat sudah dekat ke ruang makan, aku sudah bisa melihat 3 orang tamu di sana, 2 pria dan 1 wanita.

"Nah. Itu Ella." Kata Papa.

Ketika aku sampai di meja makan. Aku bisa melihat tamunya dengan lebih jelas, sangat jelas. Pria tinggi yang kelihatannya bukan orang Indonesia, atau disebut Bule(?) dengan wanita di sebelahnya yang sepertinya sepasang suami-istri. Dan anak laki-lakinya.

"Ini teman Papa, dia orang Prancis. Ini istrinya. Dan ini anaknya." Jelas Papa.

Sekali lagi, aku sangat tidak menyangka ini. Laki-laki itu,

"Perkenalkan, nama aku Jaeson Acquila Buenaventure. Bisa panggil Jae aja." Kata lelaki ini sambil mengulurkan tangannya.

Aku tidak di dalam mimpi lagi kan? Atau dia yang keluar dari mimpi? Aku tidak sanggup menahan air mataku lagi, aku langsung menangis di hadapan semua orang. Aku tidak peduli mereka mau mengira aku gila atau apa? Tapi kali ini bukan tangisan kesedihan, melainkan KEBAHAGIAAN.

"Sekali lagi, aku menemukan potongan puzzle ku yang selama ini aku cari. Dan akhirnya aku bisa menyelesaikan gambarnya lagi. Ayo, kita coba lagi..."

Tapi aku lebih suka gini endingnya, happy ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi aku lebih suka gini endingnya, happy ending. Hehe. Kasian Ella nya kan kalo sad ending.

——
malibu,california°
© banxnamilkeu ; 2020

✓ | malibu ☆彡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang