✓ | malibu ☆彡

| bye malibu

"Liat, betapa lucunya tas ini." Shanice senang dengan pilihannya.

Kami baru selesai belanja tadi. Sangat tak terasa sudah hampir 3 bulan kami di Malibu. Yang artinya, kami akan segera pindah tempat lagi.

Malam nanti akan ada semacam 'rapat' untuk menentukan destinasi selanjutnya.

Aku rasanya tidak mau meninggalkan Malibu. Tapi, kita sudah lumayan lama disini, karena aku. Tidak apa, El. Pasti masih ada kesempatan untuk datang ke sini lagi kan?

Masih banyak tempat yang belum didatangi, kalau bisa aku mau ke semua negara yang ada di dunia ini. Sekali lagi itu hanya mimpi. Tidak salah kan bermimpi?

"Eh iya, kemarin-kemarin aku lihat, kamu selalu berduaan bersama anggota baru itu. Sejak kapan kamu jadi dekat dengan dia, El?" Tanya Wendy sambil me-unboxing barang yang dibelinya.

"Ga tau tuh! Kamu suka ya dek sama Jae?" Suara Eleon yang tiba-tiba masuk ke ruang tengah. Mungkin ingin melihat pacarnya.

Benar saja kan, Ello masuk-masuk langsung duduk di sebelah Joy dan mencium dahinya. Apa-apaan. Mereka memang tidak pernah tau tempat.

"No. Nothing." Aku cari aman saja.

Karena, aku masih belum bisa memastikan perasaanku.

Oh iya, ada satu lagi. Semenjak aku dekat dengan Jae, suara 'cekrek' yang biasa membuntutiku kemana-mana sekarang sudah tidak ada. Mungkin 'dia' takut dengan Jae. Atau?

Shanice bilang,"Mark selalu menggerutu kepadaku, kau tau? Dia bilang kenapa El malah lebih dekat dengan orang yang baru dia kenal. Aku cuma bisa menertawai Mark."

Jangan mau mempercayai Mark. Dia selalu ada bersamaku, tidak pernah absen sekali pun. Biasanya.

Tapi kali ini saat aku baru bicara sebentar dengan Jae, Mark malah menjauh. Itu bukan salahku. Entah kenapa dia menghindar.

Mungkin dia tidak suka dengan Jae?

Kalian mau tau kan hasil rapatnya? Biar aku persingkat. Jadi, kali ini beda dari biasanya.

Karena, tiap keluarga akan pergi ke tempat berbeda. Biasanya kami selalu bersama apapun yang terjadi. Tapi kali ini para fotograper sedang butuh banyak foto di beberapa negara.

Dan keluargaku ditugaskan pergi ke Switzerland, biasa disebut Swiss. Di sana lah tempat aku lahir. Aku tidak pernah ke Swiss dalam waktu lama, dan kali ini aku akan. Pastinya aku bersemangat, sekaligus tidak ingin meninggalkan Malibu.

"Satu lagi. Jaeson. Kamu ingin ikut keluarga mana?" Tanya Mr. Williams, ayah Barbie.

Laki-laki bernama belakang Buenaventure itu tanpa ragu mengatakan, "Mr. Gibson saja."

Ya itu keluargaku.

Aku sedikit terkejut, makanya aku menatap Jae. Dan dia juga membalas sapaan mataku, jangan lupa senyuman nya.

"Wait! Wait a second. Jadi, aku pisah sama Ello dong?" Kalian tau kan ini siapa. Si gadis Smith, siapa lagi.

Satu ruangan langsung menggelengkan kepala mereka, sudah kubilang kan. Mereka tidak tau tempat.

Aku baru 15 detik menginjak tanah di Swiss, aku sudah sangat-sangat bahagia. Sebenarnya ada hal yang sedikit memalukan, emm. Tadi se jam sebelum berangkat, aku menangis karena akan meninggalkan kekasih hatiku dan jiwaku. Malibu.

"El, ayo masuk. Memangnya kamu tidak kedinginan?" Mama dari dalam hotel.

Dengan senyum lebar terukir di wajah, aku masuk dengan cepat ke hotel.

Saat sampai kamar, "Kita istirahat saja dulu untuk hari ini. Besok kita ke St. Gallen. Tapi kalau kalian ingin jalan-jalan, ya gapapa. Asal jangan malem-malem pulangnya." Jelas Papa.

Yang dimaksud Papa 'kalian' itu aku sama Jae. Karena Ello lebih milih ke Roma, Italia bareng kekasih nya itu. Jadi, yang ke Swiss hanya Papa, Mama, aku, sama Jae.

Mau bagaimana lagi.

Bukan Ella sama Jae yg canggung, sekarang aku yg canggung nulisnya 😭

Btw, HEPI BERTDEY BUAT AHENG!

——
malibu, california
© banxnamilkeu ; 2020