| apologize

158 24 8
                                    

"Ya sudah, aku akan minta maaf padanya. Tapi tidak sekarang." Jawab Jae.

"Minta maaf seperti apa?"

"Ya, minta maaf karena telah memotretnya secara diam-diam sejak 1 tahun lalu. Aku bersumpah, tidak bermaksud untuk menakutinya."

Sekian lama aku mencari pelakunya. Ternyata orang itu adalah orang yang aku anggap sebagai pelengkapku.

"Jae?" Aku menghampiri mereka sambil menangis.

Yang ingin kulakukan jika bertemu pelakunya adalah untuk menanyakan alasannya melakukan itu semua. Dan akan kulakukan sekarang. 

"El-Ella ak-

"Kenapa kamu melakukan itu? Aku selama ini ketakutan. Aku mencari-cari pelakunya tapi tidak kunjung bertemu. Sampai ternyata pelakunya adalah orang yang selama ini berada di dekatku! Kenapa?!" Aku tidak sanggup menopang badanku lagi, sampai Mark menangkapku.

Aku menangis di dekapan Mark.

"Alasannya. Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihatmu di Paris waktu itu. Aku melihatmu berjalan di depan rumahku dengan senyum indah di wajahmu itu. Aku masih ingat kejadian itu. Aku tidak punya pilihan dan malah mengikutimu kemanapun. Aku memang pengecut. Maafkan aku." Jelas Jae.

Aku masih terkejut, dan tidak menjawabnya.

"Kumohon maafkan aku. Tetaplah di sampingku, tetaplah bersamaku. Aku memang pengecut. Dulu aku tidak berani mendekatimu dan malah menjadi pengecut terbesar. Kumohon jangan bersikap seperti ini padaku, kau sangat memahamiku." Lanjutnya. Jae ikut menangis karena tak dapat jawaban dariku.

"Lebih baik kita ke restoran sekarang, pasti yang lain telah mencari kita." Kata Ello.

Sudah berminggu-minggu aku tidak bicara dengan pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah berminggu-minggu aku tidak bicara dengan pria itu. Sekarang kami sudah berada di Amsterdam, Netherland. Aku sekarang kembali ke kegiatanku ku dulu sebelum ada pria itu. Menghabiskan waktu dengan teman-teman dan keluarga.

Mungkin kalian bisa bilang, kalau kejadian itu hanya masalah sepele. Tapi yang kurasakan sangat tidak sepele. Aku merasa diikuti seseorang, bukan hanya diikuti tapi dipotret.

Aku mau melupakan masalah itu.

"El, sudah makan siang?" Dan Mark, kembali lagi menjadi dirinya. Aku mengangguk.

Lebih baik seperti ini bukan?

"Anak-anak, bisa berkumpul sekarang?" Mr. Alex yang tiba-tiba masuk.

Pastinya kami langsung pergi ke tempat yang sudah ditentukan. Setelah berkumpul, aku melihat Jae yang sudah lengkap dengan 2 kopernya.

Dia ingin pergi?

"Jadi, Jaeson, memutuskan untuk kembali ke keluarganya di Paris dan tidak melanjutkan pekerjaan ini. Dimohon untuk kalian, mengerti keadaan Jaeson. Untuk Jaeson, silahkan jika ingin mengucapkan selamat tinggal." Pembukaan dari Mr. Williams.

Dia benar-benar ingin pergi?

"Hm. Terima kasih karena telah menerimaku sebelumnya. Tapi sekarang aku memutuskan untuk kembali ke keluargaku karena satu alasan. Maaf jika pernah merepotkan atau menyakiti perasaan kalian. Terima kasih telah menjadi alasanku untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan yang sulit. Sekali lagi terima kasih karena telah memberiku hal-hal terindah yang pernah aku dapatkan dalam hidupku." Begitu kata Jae sambil menatapku.

Mendengar itu semua, aku menahan diri untuk tidak menangis. Dia berbohong soal berhenti karena keluarganya. Ini semua gara-gara aku.

"Lebih baik aku pergi dari pada menyulitkanmu lebih lagi."

Maaf yah gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf yah gaes. Awalnya aku mau si 'stalker' nya itu orang lain. Tapi karena takut jadi kepanjangan ceritanya, jadi aku buat Jae aja deh.

Btw, double update nih...
Soalnya besok cerita nya udah end 🤕

——
malibu, california
© banxnamilkeu ; 2020

✓ | malibu ☆彡Where stories live. Discover now