| woke up [end]

204 23 11
                                    

"Dokter! Ella udah buka mata!"

Saat aku buka mata, yang aku lihat adalah plafon berwarna putih. Mataku berusaha melihat ke sekeliling, dan ternyata aku berada di rumah sakit.

Sesaat setelah orang di sebelahku berteriak tadi, masuk dokter dan beberapa suster yang masuk dan memeriksaku.

Aku melihat dokter dan suster menganggukan kepalanya. Orang di sebelahku ini memelukku, "Akhirnya!"

 Orang di sebelahku ini memelukku, "Akhirnya!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku baru saja sampai di rumah. Aku tidak percaya ini. Aku telah bermimpi selama ini.

Iya, bermimpi.

Aku telah koma selama 3 minggu karena serangan jantung waktu itu. Dan ternyata apa yang kulihat selama ini hanya mimpi. Kenapa selama ini semua terasa begitu nyata?

Di mimpiku bahkan ada keluargaku, teman-temanku dan keluarganya. Tapi ada orang yang belum pernah aku temui di kehidupan nyata sebelumnya, pria itu.

Dalam mimpi, aku berkeliling dunia bersama keluarga dan teman-teman. Itu adalah cita-citaku selama ini. Tapi kenyataannya aku hanya seorang gadis biasa yang menetap di Indonesia.

Papa, dia bukan fotograper melainkan seorang arsitek. Dan Mama, dia seorang chef yang mempunyai restoran di beberapa kota di Indonesia. Sedangkan kakakku Ello, dia musisi.

Dan orang yang menemaniku di rumah sakit kemarin ini adalah Mark. Ya, dia memang sahabatku dari kecil.

Aku masih tidak percaya. Bahwa itu semua hanya mimpi selama tidur panjang ku. Itu terasa sangat nyata, bahkan aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan orang dalam mimpiku yang bahkan di kenyataan aku tidak mengetahuinya.

Dengan bodohnya aku sempat berpikir, jika aku tidak menjauhinya dan tetap berbicara dengan dia saat itu, apa aku tidak akan bangun dari tidur panjang ku dan akan tetap bersamanya?

Dengan bodohnya aku sempat berpikir, jika aku tidak menjauhinya dan tetap berbicara dengan dia saat itu, apa aku tidak akan bangun dari tidur panjang ku dan akan tetap bersamanya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di malam hari, ketika semua orang sedang tertidur, aku terduduk sendiri. Aku masih terjaga tanpa melepas hariku yang seharusnya berlalu. Apakah aku menunggu seseorang? Atau adakah yang harus kulakukan? Jika tidak, apakah aku berpikir tentang tempat dimana aku ingin kembali?

Satu demi satu, momen yang memudar menjadi jelas kembali. Aku ingat hari disaat pintu kecil mulai terbuka dan dunia nampak berubah. Aku ingat malam itu di bulan September di Malibu, malam pertama kita bertemu.

Aku juga ingat, saat itu aku tidak bisa bernapas. Senyuman yang disertai dua bolongan di pipinya. Suaranya yang indah, bahkan lebih indah saat kita berjalan bersama. Ya, aku ingat saat-saat itu. Hari saat mencintainya sampai hatiku terasa begitu sakit.

Tapi ketika aku menyadari itu hanyalah mimpi. Hatiku terasa aneh setiap kali angin bertiup. Aku kehilangan kekuatan kakiku dan terjatuh.

Aku percaya, di setiap malam panjang pasti matahari akan terbit. Dan suatu hari nanti rasa sakit hatiku akan sembuh.

— the end —

Yaampun, kasian sama Ella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yaampun, kasian sama Ella. Jae pergi aja udah sedih, eh makin sedih lagi gara-gara ini cuma mimpi. Maafkan aku ya sahabat [bukan kekeyi loh ini]

——
malibu, california
©banxnamilkeu ; 2020

✓ | malibu ☆彡Where stories live. Discover now