85. Jadi Temen Curhat

6.4K 1.1K 32
                                    

Kalau berbicara soal depresi, kalian butuh menyarankan teman kalian untuk datang ke psikolog.

Tapi kalau menghadapi orang yang sedang tertimpa masalah, let's start dari hal yang sering dikatakan, tapi seharusnya tidak kalian katakan:



🍄 "Just be positive, liat sudut pandang baiknya lah!"

Kita harus hati-hati dalam mengucapkan hal tersebut. Untuk orang dengan self-esteem rendah dan sedang dalam masalah (ketika masalahnya lagi "hangat-hangatnya"), mereka belum siap untuk mendengarkan ini. Perasaan sedihnya harus netral dulu sebelum dikasih perkataan ini.




🍄 "Ah itu mah biasa, gue pernah ngalamin yang lebih parah!"

Yang harus kamu ingat, curhat itu bukan sesi kompetisi pembuktian hidup siapa yang paling runyam. Kamu berkesempatan untuk membuat perasaannya menjadi makin buruk dengan berkata seperti ini, karena secara tidak langsung kalimat ini bilang masalah yang sedang dihadapi tidak layak dipermasalahkan.

Coba kalian pikir saja, masalah yang sedang kalian sangat khawatirkan dianggap terlalu remeh oleh orang yang kalian percaya. Not a good feeling.

🍄 "Ini karena lo kurang (isi sendiri)"

ᵇⁱᵃˢᵃⁿʸᵃ, ᵏᵘʳᵃⁿᵍ ⁱᵇᵃᵈᵃʰ ˡᵃʰ, ᵏᵘʳᵃⁿᵍ ᵈᵉᵏᵉᵗ ˢᵃᵐᵃ Tᵘʰᵃⁿ, ᵏᵘʳᵃⁿᵍ ᵇᵉʳˢʸᵘᵏᵘʳ ˡᵃʰ ᵈˡˡ.

Again, mereka belum siap untuk evaluasi. Evaluasi terhadap diri sendiri dan masalah yang dihadapi itu emang bagus buat dilakukan, tapi tidak pada saat mereka masih overwhelmed dengan emosi.


 Evaluasi terhadap diri sendiri dan masalah yang dihadapi itu emang bagus buat dilakukan, tapi tidak pada saat mereka masih overwhelmed dengan emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jadi, apa yang harus dikatakan?

Intinya itu apa yang harus kamu lakukan, bukan katakan. Ini sedikit cheat-sheet untuk kamu ketika kamu sedang dicurhatin.

1. Fokus pada mendengarkan, dan beri tanda bahwa kamu mendengarkan. Tahan dulu semua keinginan untuk memberikan solusi. Mereka belum siap untuk itu. Trust me, ketika mereka siap untuk mendengarkan tanggapan atau solusi, mereka akan minta sendiri. Sesekali, gunakan respon singkat-netral, seperti anggukan, ucapan "oh..", "hmm gitu ya", dan lain-lain.

2. Refleksikan apa yang diceritakan teman kamu. Act as a mirror. Cerna cerita mereka, parafrasekan, dan sesekali bilang ke mereka. Contohnya, ketika teman kamu bilang "duh gue sedih banget pas kemaren pulang adik gue marah-marah ke ortu gue karena pintunya dibukanya lama.. padahal ortu gue udah nahan marah juga karena pulangnya kemaleman", kamu bisa refleksikan "oh, jadi kamu sedih karena ngerasa adik kamu memperlakukan ortu kamu seenaknya?"

3. Ketika mereka sudah selesai cerita, tanyakan apa yang kalian bisa lakukan untuk mereka untuk menunjukkan dukungan kalian ke mereka.

💦💦

Tiga hal ini kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu mendengarkan, mengerti, dan mendukung teman kamu.

"Yah namanya manusia, mana ada sih yang seneng terus?"

"Semua orang berhak sedih, semua orang berhak marah, atas masalah mereka. Entah orang nganggep itu masalah kecil atau besar."

"Nangis aja kalau mau nangis. Ngeluh aja, kalau emang perlu. Lakuin apa aja yang bisa bikin hati lo merasa lebih baik."

Kalau menurut gue sebagai temen, lo harus nunjukin kalau lo ada dipihak mereka. Dukung mereka. Walau orang lain nge-judge atau nyepelein masalah mereka.

Itulah yang mereka butuhkan, mereka belum butuh untuk evaluasi diri, mereka belum butuh dinasihati, apalagi dihakimi. Kamu mau membangun sebauh suasana yang suportif dan pengertian ke teman curhat kamu.

Coba lakukan ini dan jadi teman curhat yang baik.

Sumber : Quora + youtube + hati nurani + pinterest dll.

______________

Ini buat kemarin yang request. Ngadepin orang yang ada masalah. Kurang lebih kayak gini.
Buat request yang lain mungkin next, ya.

Trik Psikologi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang