04

101K 12.2K 2K
                                    

Taeyong merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Setelah pulang dari bekerja ia harus membantu Mark mengerjakan pekerjaan rumah dan berlanjut membacakan buku dongeng untuk Mark agar putra semata wayangnya itu cepat tidur.

Ia memang lelah setelah bekerja seharian. Tapi rasa lelah itu terbayarkan ketika melihat Mark yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan semangat sambil sesekali berceloteh ria. Ia bahagia melihat putranya tumbuh menjadi anak yang pintar dan kuat walaupun ia tidak bisa melihat langsung perkembangan Mark setiap harinya. Lagi-lagi ia bersyukur karena ia sudah memilih keputusan yang tepat 5 tahun yang lalu. Berpisah dengan mantan suaminya adalah keputusan yang tepat. Ia tidak bisa membayangkan seperti apa hidupnya dan Mark kini jika dulu ia memilih bertahan bersama mantan suaminya yang kasar dan pemarah.

Ia memgambil handphone-nya dan membuka aplikasi chat, barangkali ada yang penting. Ternyata hanya ada beberapa chat dari grup, tidak ada yang penting. Tapi ada satu chat yang sedikit menarik perhatiannya.

Jaehyun
Addback || Block

|Hi Tae
|Ini aku, Jaehyun
|Addback ya

Oh hai jae|
Sudah aku addback ya|

|Terimakasih
|By the way kau sedang apa?

Aku baru selesai membantu Mark|
mengerjakan tugas

Dan sekarang aku ingin tidur|

|Oh ya sudah
|Selamat malam Tae
|Have a nice dream

Iya malam juga jae|

Taeyong kembali meletakkan handphone-nya di atas nakas. Ia kemudian menarik selimut hingga menutupi dirinya sebatas leher dan mulai memejamkan matanya. Beberapa menit kemudian ia sudah masuk ke alam mimpi.

.

.

.

Suara nyaring alarm memecah keheningan di kamar Taeyong pada pagi hari. Lelaki manis itu menggeliat dalam tidurnya dan perlahan mulai membuka matanya. Ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mencuci muka agar lebih segar. Setelah itu ia berlanjut ke kamar Mark untuk membangunkan putranya yang mungkin masih terlelap tidur.

"Mark ayo bangun sa--ASTAGA ADA APA DENGANMU MARK?!" ucapan Taeyong berganti menjadi teriakan panik saat melihat Mark duduk bersandar pada tempat tidurnya sembari memegangi perutnya. Sesekali bocah lima tahun itu mengerang sakit dan memanggil nama Taeyong.

"Mommy perut Mark sakit.." adu Mark.

"Astaga!" Taeyong mengangkat tubuh Mark dan memindahkannya ke tempat tidur. "Mommy ambil obat dulu ya sayang. Sebentar." setelah itu Taeyong berlari mengambil obat yang ia simpan di kamarnya.

Tak lama kemudian ia kembali ke kamar Mark dengan membawa pil obat dan segelas air putih. Ia meletakannya terlebih dahulu di atas nakas lalu membantu Mark duduk bersandar pada kepala tempat tidur.

"Minum obat dulu sayang." Taeyong membantu Mark meminum air putihnya lalu segera mengambil pil obat dan memasukannya ke dalam mulut putranya. Syukurlah obat ini bisa diminum sebelum makan, jadi Mark tak harus menunggu Taeyong menyiapkan sarapan terlebih dahulu.

Mark menelan pil obat itu dengan mudah. Walaupun usianya masih kecil, tapi Mark bukan tipe anak yang sulit minum obat.

"Kau tunggu di sini ya, Mommy ingin menyiapkan sarapan dulu." ucap Taeyong sembari membantu Mark berbaring kembali, tak lupa ia menarik selimut dan menutupi tubuh anaknya hingga leher.

.

.

.

Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden itu sedikit mengusik tidur Jaehyun. Lelaki tampan itu menggeliat pelan dan membuka matanya. Ia mengulurkan tangannya ke samping, mencari keberadaan handphone-nya. Ia membuka aplikasi chat dan mengirimi pesan bertuliskan 'selamat pagi'  untuk Taeyong. Ada beberapa pesan dari temannya, diantaranya Johnny dan juga Lucas.

Luke

|Jae maaf aku tidak bisa ke kantor hari ini
|Aku harus menemani eomma ku yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit

Iya tidak apa|
Semoga eomma mu cepat sembuh|

.

.

Johnny

|Jae
|Kau sudah dapat kabar kalau eomma nya Lucas masuk rumah sakit?

Sudah|

|Bagaimana kalau hari ini kita menjenguknya?
|Jadwal mu hari ini juga tidak terlalu padat

Boleh |

|Eomma nya Lucas di rawat di rumah sakit xxx

Oke nanti kita bertemu di sana saja|

Jaehyun kembali meletakkan handphone-nya dan bergegas ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka.

.

.

.

Taeyong mondar-mandir di depan ruang dokter dengan raut panik dan khawatir sangat ketara jelas di wajahnya. Di dalam sana putranya sedang diperiksa oleh dokter. Selepas minum obat dan sarapan tadi, bukannya membaik Mark malah mengeluh kalau rasa sakit di perutnya semakin bertambah. Bahkan putranya itu sempat memuntahkan makanan yang baru saja di makannya. Taeyong yang panik langsung saja mengambil kunci mobilnya dan membawa Mark ke rumah sakit terdekat.

Taeyong mengusap wajahnya kasar lalu mendudukan dirinya di kursi tunggu. Ia panik tentu saja. Dan dia khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada putranya yang sangat ia sayangi.

"Taeyong?" Taeyong sedikit terkejut ketika ada yang menepuk bahu dan memanggil namanya. Dengan cepat ia menghapus airmata yang lolos dari mata cantiknya lalau menoleh ke arah sumber suara.

"O-oh Jaehyun."

***
Vomment ya gais. Makasih:)











Young Mom (Jaeyong)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang