18

67.5K 7.5K 2K
                                    

Pagi ini Taeyong sudah berkutat dengan alat-alat masaknya di dapur, memasak sarapan untuk anak dan suaminya.

Sudah terhitung dua bulan pernikahannya dengan Jaehyun. Semuanya berjalan seperti biasa. Hanya saja ia tak lagi bekerja di restaurant karena sang suami melarangnya.

"Tae."

Berasa namanya dipanggil Taeyong pun menoleh ke arah sumber suara. Mendapati suaminya yang sudah rapi menggunakan kemeja formalnya tapi belum mengenakan dasi. Dasi itu hanya ia sampirkan di bahunya.

"Sini Jae aku pakaikan!" Taeyong menarik tangan Jaehyun untuk mendekat lalu mulai memasangkan suaminya dasi.

Setelah selesai Jaehyun menangkup wajah Taeyong dan mulai mendekatkan wajahnya pada bibir sang istri. Keduanya semakin dekat bahkan Taeyong sudah memejamkan matanya.

"Dad! Mom!"

Acara berciuman mereka gagal karena suara anak kecil yang tak lain dan tak bukan adalah anak mereka sendiri. Jaehyun kembali menjauhkan wajahnya dan Taeyong mendorong tubuh suaminya untuk menjauh.

"Dad sama Mom sedang apa?" tanya Mark polos.

"Dad dengan Mom berenca untuk membuatkan adik untukmu." ucap Jaehyun santai.

"YAK JAEHYUN!" sungut Taeyong.

"A-adik?"

"Hei kau kenapa sayang?" tanya Taeyong yang menyadari perubahan ekspresi anaknya. "Memangnya kau tidak mau memiliki adik hm?"

"Nanti kalau ada adik bayi pasti mom dan dad tidak akan menyayangi Mark lagi." ucap Mark sedih.

"Siapa yang mengatakan itu hm?" tanya Jaehyun.

"Teman Mark. Teman Mark bilang kalau ada adik bayi pasti mom dan dad akan lebih sayang pada adik bayi, mom dan dad pasti akan mengabaikan Mark karena adik bayi."

"Sayang dengarkan daddy ya." Jarhyun berucap lembut. "Mau ada adik bayi atau tidak Mark tetap anak dad dan mom. Mau ada adik bayi atau tidak dad dan mom akan tetap menyayangi Mark. Dad dan mom tidak akan mengabaikan Mark jika nanti ada adik bayi. Percaya itu ya."

Mark mendongak menatap Jaehyun. "Janji ya dad, mom?" tanyanya sembari menyodorkan kedua kelingking mungilnya.

Jaehyun dan Taeyong terkekeh lalu mengaitkan jari keliling mereka masing-pada pada jari kelingking Mark, "JANJI!" ucap mereka kompak.

"Sekarang kita makan dulu ya." ucap Taeyong. Ia meletakan sepiring nasi dan lauk pauk di depan anak dan suaminya.

"Kau tidak sarapan sayang?" tanya Jaehyun.

"Tidak Jae. Akhir-akhir ini aku selalu merasa perutku tidak enak sehabis sarapan. Jadi aku hanya meminum susu saja." jawab Taeyong.

"Kau sakit? Kita periksakan ke rumah sakit saja ya."

"Tidak perlu Jae. Mungkin aku hanya masuk angin biasa."

Jaehyun hanya menganggukan kepalanya laly kembali melanjutkan sarapannya hingga habis.

"Sudah selesai?" tanya Taeyong pada anak dan suaminya.

"Sudah. Kita berangkat ya." ucap Jaehyun.

"Mom Mark berangkat sekolah dulu ya." pamit Mark.

"Iya sayang." Taeyong mensejajarkan tingginya dengan Mark lalu menyodorkan pipinya. Walaupun kini ia sudah menikah lagi tapi kebiasaan ini masih tetap ia terapkan.

Cup!

Cup!

Mark mengecup kedua pipi Taeyong bergantian dan di balas Taeyong mencium kening Mark cukup lama.

Setelah itu ia kembali menegakkan tubuhnya, mendekat ke arah suaminya dan membetulkan dasi yang sedikit miring. "Jangan ngebut-ngebut ya!" ingat Taeyong.

Cup!

"Iya sayang." jawab Jaehyun setelah mengecup pelipis Taeyong.

"Bye Tae / Bye Mom!"

"Bye bye!"

.

.

.

"Huhu bosan~" Taeyong bergumam pelan sembari berguling tidak jelas di atas kasurnya.

Ting..

Handphone-nya berbunyi menandakan ada chat yang masuk dan ternyata itu adalah pesan dari sahabatnya, Ten.

Ten

Tae apa kau sedang sibuk?

Tidak. Ada apa?

Main ke rumah ku dong. Aku bosan😔

Ya sudah aku ke sana
Tunggu ya

Oke😁

Taeyong kembali meletakan handphone-nya di atas nakas lalu berjalan ke arah lemari untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai mengganti pakaian Taeyong berputar-putar di depan cermin untuk memastikan apakah penampilannya sudah sempurna atau belum. Setelah dirasa cukup ia pun menyambar kunci mobilnya dan pergi menuju rumah Ten dengan mengendarai mobilnya.

.

.

.

"APA?! KAU HAMIL?!" tanya Taeyong pada sahabatnya.

Ten mengangguk antusias, "Iya Tae. Aku senang sekali!"

"Selamat ya. Semoga sehat terus." Taeyong mengusap lembut perut Ten yang masih rata. "Berapa umur kandunganmu?"

"Baru satu bulan." jawab Ten. "Tapi Tae dikehamilanku yang pertama ini aku sama sekali tidak mengamalami morning sickness, seperti mual-mual atau yang lainnya. Tapi malah Johnny hyung yang mengalaminya. Kenapa begitu ya?" tanyanya bingung.

"Ah itu wajar saja. Menurut artikel yang aku baca hal seperti itu bisa saja terjadi jika sang suami sangat mencintai istrinya." jelas Taeyong.

"Ohh begitu." Ten mengangguk-anggukan kepalanya. "Waktu kau mengandung Mark kau mengalami morning sickness tidak?"

"Ya. Tapi tidak terlalu parah, hanya mual-mual sedikit." jawab Taeyong dan Ten hanya membulatkan mulutnya.

"Tae kita buat cake yuk!" ajak Ten. "Aku tiba-tiba ingin cake coklat."

"Apa kau sedang mengidam?" tanya Taeyong.

"Eum.. Mungkin." jawab Ten tak yakin.

Taeyong terkekeh, "Ayo kita buat cake-nya sekarang!"

Akhirnya dua lelaki manis itu menghabiskan waktu mereka di dapur untuk membuat cake dan makanan-makanan lain.

***

Double up nih wkwk

.

.

.

Vomment ya gais. Makasi^^

Young Mom (Jaeyong)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang