Epilog

63.1K 6.2K 991
                                    

Hai kangen cerita ini gak? Nggak? Yaudah bye!

Oke maap^^

***

Setelah lima hari di rawat di rumah sakit kini Taeyong dan bayinya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Sudah siap untuk pulang sayang?" tanya Jaehyun yang baru memasuki ruang rawat Taeyong.

"Tentu sudah daddy." jawab Taeyong semangat. Lima hari tidur di rumah sakit cukup membuatnya rindu akan rumah dan kamarnya. "Oh iya di mana Mark dan Jeno?"

"Mereka sedang di ajak mengelilingi taman rumah sakit oleh ibu dan ayah. Katanya agar Jeno mendapat udara segar." jawab Jaehyun dan Taeyong hanya ber'oh'ria.

"Oh ya di rumah juga sudah ada Johnny, Ten, Doyoung, dan Taeil hyung."

"Wah ramai sekali!" Taeyong berseru antusias. "Ayo kita pulang sekarang!"

Jaehyun terkekeh sembari mengusak surai istrinya, "Iya sayang. Ayo!"

.

.

.

"Doyoung, Ten!" Taeyong berhambur memeluk kakak sepupu dan sepupunya yang sudah menunggu kepulangannya sedari tadi. Walaupun tidak terlalu erat karena ada bayi dalam gendongannya.

"Ayo masuk dulu!" ucapnya setelah melepas pelukan. Setelah itu mereka semua pun masuk ke kediaman keluarga Jung.

"Lucu sekali. Siapa namanya?" tanya Doyoung sembari memperhatikan bayi yang sedang menatapnya polos di dalam gendongan Taeyong.

"Namanya Jeno, Jung Jeno." jawab Jaehyun.

"Kalau Mark sangat mirip dengan Taeyong, maka Jeno sangat mirip dengan Jaehyun." ucap Ten dan disetujui oleh yang lainnya.

"Aunty Ten, Haechan mana?" tanya Mark.

"Haechan ada di rumah oma dan opanya sayang." jawab Ten.

"Ada apa Mark? Kau merindukan Haechan?" goda Jaehyun.

Dengan cepat Mark menganggukan kepalanya, "Iya dad, Mark rindu Haechan."

"Astaga masih kecil sudah bucin ckck!" Johny mencibir dan dibalas tawa oleh yang lainnya.

"John, bagaimana keadaan perusahaan?" tanya Jaehyun. Semenjak ia cuti ia menyerahkan seluruh tugasnya pada Johnny.

"Baik-baik saja, bahkan saham perusahaan meningkat cukup banyak." jawab Johnny dengan bangga.

Jaehyun menepuk-nepuk bahu Johnny, "Good job bro!"

"Oh iya by the way Lucas kemarin menghubungi kalau istrinya sudah melahirkan dan anaknya laki-laki" ucap Johnny memberitahu. Memang seminggu yang lalu Lucas izin untuk pulang ke kampung halamannya karena sang istri yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertamanya.

"Wah benarkah? Berarti umur anaknya hanya selisih dua hari dengan Jeno." balas Jaehyun. "Pasti dia sangat senang kan?" Lucas memang dari dulu sudah ingin memiliki anak.

"Tentu. Kemarin ia menghubungiku, dan ia terdengar sangat senang." jawab Johnny.

"Apakah Lucas sudah menamai anaknya?" tanya Doyoung kali ini.

"Sudah. Ia memberi nama Jaemin, Huang Jaemin." jawab Johnny.

"Wah aku jadi ingin bertemu anak dan juga istrinya." seru Taeyong.

"Tenang saja Tae. Setelah umur Jaemin beranjak dua bulan, Lucas akan membawa keluarga kecilnya ke Korea dan akan menetap di sini." balas Johnny. Kemarin Lucas bilang seperti itu di telepon.

"Wah itu bagus!"

Oke ganti topik. Kasian keluarganya Lucas di Hongkong pasti kupingnya panas karena digibahin:)

"Oh iya Doy, berapa umur kandunganmu?" Ten bertanya sembari mengelus permukaan perut Doyoung yang sedikit membuncit karena mengandung.

"Sudah masuk bulan ke delapan." jawab Doyoung. "Mungkin bulan depan aku akan melahirkan." Taeyong dan Ten hanya membulatkan mulutnya mendengar jawaban Doyoung.

"Ini sudah masuk jam makan siang, sebaiknya kita makan bersama di sini." ucap Jaehyun.

"Delivery saja ya Jae, aku kan tidak masak." sahut Taeyong.

"Iya sayang. Kalian mau makan apa?"

"Apa saja yang penting gratis." jawab Johnny dengan cengirannya.

Jaehyun menggelengkan kepalanya lalu mulai memesan beberapa makanan dan minuman untuk di makan bersama.

.

.

.

"Sayang."

"Sstt!" Taeyong meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan suaminya yang baru memasuki kamar untuk tidak berisik.

"Baby sudah tidur?" tanya Jaehyun dengan nada berbisik.

"Sudah." jawab Taeyong.

"Selamat malam jagoan kecil daddy!" Jaehyun mencium pipi sang anak sebelum Taeyong meletakannya di dalam box bayi.

"Sayang terimakasih." ucap Jaehyun tiba-tiba.

Taeyong menaikan satu alisnya, "Untuk apa?"

"Untuk semuanya. Terimakasih telah memberikan kebahagiaan ini. Aku sangat bersyukur bisa memilikimu."

Taeyong terkekeh, "Aku lebih bersyukur bisa memilikimu. Terimakasih sudah memilihku menjadi pasanganmu."

"Aku mencintaimu Taeyong." Sebanyak apapun Jaehyun mengucapkan kalimat ini, tidak akan bisa menjabarkan seberapa besar cintanya pada Taeyong.

"Aku juga mencintaimu." balas Taeyong.

Tok..Tok..Tok..

"Mom, dad, boleh kah Mark tidur di sini untuk malam ini?" Mark menyembulkan kepalanya melalui pintu yang tidak tertutup sepenuhnya.

"Tentu jagoan." jawab Jaehyun. "Kemari!" Jaehyun membuat gestur agar anak sulungnya itu mendekat dan menaiki tempat tidur.

Mark naik ke atas tempat tidur dan merebahkan dirinya di tengah-tengah orangtuanya.

Jaehyun tersenyum lantas memeluk dua kesayangannya, "Selamat malam kesayangan daddy!"

-END-

Yeyy!

Tunggu bonchapnya ya gais^^

.

.

.

Oh iya niatnya setelah cerita ini tamat aku mau bikin ff markhyuck, kalian setuju gak?

Young Mom (Jaeyong)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang