3 || Pas Tidak?

143 130 108
                                    



Cukup menjadi bening diantara banyaknya warna.
~Jihan Feiskha Aruna~

🍁🍁🍁

"Pagi."

"PAGI OI!!!" seorang cewek dengan bando, menyegat Jihan didepan meja guru dan merangkul Jihan dari belakang. Wajah kalem dengan sifat nyentrik itu, telah lama menjadi pawang buaya darat Horoscope kita.

"Mona, lo abis makan batu baterai ABCD? Rem dikit semangatnya dong," celetuk Jihan.

"He! Lesu banget lo! Padahal gue ada kabar menggembirakan nih!" Cewek yang hobinya memakai aksesoris rambut itu, sedikit mendekatkan mulutnya ketelinga Jihan.

"Temon, ada apa? Kenapa lo?" bisik Jihan.

Sontak, Mona langsung melepaskan rangkulannya.

"Ish! Jangan pangil gue Temon!"

"Lah? 'Kan klise. TE, teman, MON, Mona," jawab Jihan ngasal. "Iya iya, Mona... Kenapa lo?"

"Pst... Lo datangnya kurang pagian..."

Jihan mengeriyit bingung.

"Tadi, Belva datang ke kelas kita, mau pinjam sapu ijuk," imbuh Mona.

"Ha ha ha... Kaget banget gue." Jelas Jihan tidak bersemangat. Tidur jam 3 pagi, jam 5 harus bangun, dan berangkat sekolah jam 7, haruskah Jihan bersemangat layaknya teletubies?

"Tapi beneran lo?"

Mona mengangguk dengan cepat.

"Jaeri, gue balikin sapunya. Thanks."

Panjang umur. Jihan langsung menoleh kearah suara berat itu. Pastilah Belva, suara familiar yang hampir ingin Jihan dengar tiap harinya.

"Yoi mamen-" Jaeri hampir tersungkur saat Jihan mendorongnya.

"Lo tadi pagi kesini?" tanya Jihan dengan tengil dan memotong kalimat Jaeri.

"Woi Jih-"

"Diem lo, Jaemin."

Jaeri langsung diam. Satu lagi yang unik. Jihan juga memberikan panggilan khusus untuk seorang Jaeri dengan alasan 'Lo itu kayak Jaemin NCT, meskipun lo cowok baik, tapi muka lo muka-muka playboy, entah kenapa. Lagipula, nama lo juga cocok, JAE, Jaeri, MIN, Minatya'.

"Gue duluan," pamit Belva yang langsung pergi meninggalkan Jihan yang masih mencak-mencak.

"Idih! Jiji banget sok-sok an dingin kaya' cowok-cowok di drakor," sindir Jihan sambil mengikuti Belva dari belakang.

"Belva, lo piket hari Rabu ya? Samaan dong sama gue."

"Ketua kelas lo siapa sih? Timbang beli sapu aja pelit amat sampai lo harus pinjam ke kelas gue."

"Kacang terusss!"

Dikira akan membuat Jihan pergi bila mendiamkannya, ternyata pemikiran Belva itu salah. Kali ini, Belva akan pasrahkan semuanya pada skill blak-blakannya agar Jihan cepat menjauh. Jahat namun begitu ampuh loh.

MyBeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant