7 || Berhitung

147 108 145
                                    



Kesel itu, ketika lo lagi kucel dan malah ketemu doi. Sedangkan pas lo udah perfect, boro-boro ketemu, dilirik aja nggak sama sekali
~Jihan Feiskha Aruna~

🍁🍁🍁

Belva mengusap wajahnya yang basah akibat cuci muka tadi. Pagi ini, adalah Minggu pagi mendung dan dingin. Hanya seorang Belva yang mau bangun dijam 06.00 dihari minggu dengan cuaca yang mendukung tidur.

Belva menyalakan lampu kamar yang sudah biasa ia matikan saat hendak pergi tidur. Terlihatlah kamar dengan warna cokelat pastel, ranjang king size, lemari yang pintunya seperti lift, serta rak-rak tinggi berisi buku dan beberapa action figure yang diletakkan didalam kotak kaca.

Drrttt... Drrttt...

Dilayar hp itu, tertera nama grub WA 'Kambing Salona' yang sebenarnya adalah grub inti anggota Rakisma yang mengundangnya video call. Tumben sekali teman-temannya itu bangun jam segini dihari minggu.

"Hoammm..."

Tampaklah Martinus yang menguap dibalik selimut kotak-kotaknya. Kelihatan sekali jika terpaksa bangun. Ada juga yang sedang menggosok gigi seperti Riki. Sedangkan Galang dan Joshua menyalakan kamera, namun tampak dikamera jika mereka berdua menyimak dengan mata tertutup alias masih tidur.

"Jeri goblok. Gila lo vc pagi-pagi buta," umpat Galang sambil menutup matanya.

"Padahal gue mau bangun jam duabelas. Jeri syaland," ucap Martinus ikut mengumpat.

"Jeri goblok sia teh anjing. Polo dipake, polo! Ini teh kayaknya masih peting," gumam Joshua.

"Peting mata lo kecolok ceting. Ini udah jam enam pagi bego," ujar Jendrik penuh pembelaan.

"Dia yang ngundang, dia yang matiin kamera," protes Belva.

"Jangan-jangan dia ngajak kita vc karena abis... Wah wah... Jangan-jangan lagi main solo dia!" Riki cepat-cepat berkumur. "Wah wah... Pagi-pagi udah nabung dosa."

"Eh anying. Gue nggak lagi soloan njir. Gue mau ngundang kalian makan-makan."

"Wanjayyyy atas dasar apa?!" Joshua langsung terduduk dengan semangat 45.

"Makanan aja langsung bangun! Besarin tuh dompet lo, jangan perut doang yang dibesarin," Riki memeragakan keinginannya untuk meninju Joshua hidup-hidup.

"Dalam rangka hari minggu."

"Apapun itu, selagi ada makanan, gue gas poll. Dimana?" semua memiliki pertanyaan yang sama dengan Martinus.

"Rumah Belva lah!"

"Katanya lo yang traktir," Belva berucap ketus.

"Iya pake makanan dikulkas lo yang bahkan bisa ngomong itu. Lagian kulkas lo udah kayak Alfamidi, semua ada."

"Yaudah, ntar kalian kesini aja."

"Lah kok entar? Sekarang aja ngapa?!" protes Joshua. Cowok ini kalau ada sangkut pautnya dengan makanan dan rumah Belva, pastilah sangat semangat.

"Kemarin Sabtu, Pak Jaja nyuruh gue fotocopy formulir pendaftaran Club Futsal, terus taruh dimeja gurunya."

"Yaudah Yaudah... Kita dateng jam delapan aja... Da!"

Sambungan itu langsung diputus oleh Jendrik.

Belva mengambil HPnya yang berdering. Ada pesan masuk dari Jendrik.

MyBeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant