09. Aku bertemu Heroine!

1K 234 15
                                    

Mangaka isekai pt. 09

🌻 Enjoy Story
______________________________

oO°Oo

Proposal surat pertunangan dikirim langsung dari istana melalui beberapa utusan.

Ayah dan ibuku terdiam saat mendengar isi dari Proposal itu, aku terdiam dengan tubuh gemetar.

Oh tidak..
Beri aku istirahat..

"Onee-sama?" Revan menatapku khawatir sambil menggenggam erat tangan kananku yang masih gemetaran.

"Uso.." aku bergumam pelan.

Apa ada kesalahan yang aku perbuat disini? Kenapa surat permintaan pertunangan untukku datang pada gadis kecil yang belum dewasa?

Seharusnya karakter [Tesia] terpilih saat diadakannya kompetisi untuk para seluruh wanita bangsawan yang lajang untuk menjadi Putri Mahkota, itu seharusnya saat Yohan berumur 14 tahun. Tesia memiliki kecerdasan luar biasa, semua hasil tesnya dinyatakan berhasil.

Oh Tesia..
Umurmu baru 6 tahun kan?
Harusnya pada umur Pangeran Yohan ke-14 tahun tesnya akan diadakan..

Bahkan aku belum melakukan debut Bangsawanku pada usia 16 tahun.

Apa yang harus aku lakukan?

"Chesia.. Bagaimana jika kau menemui Yang Mulia Putra Mahkota terlebih dahulu? Aku akan mengatur jadwal minum teh kalian berdua, dan tolong bicarakan dengannya baik-baik." ibuku menunduk dan mengusap puncak kepalaku untuk memberiku ketenangan.

"Ah.. Ya." ibu sepertinya memahamiku, tangan halusnya membelai pipiku menenangkan.

Aku membalas tersenyum kepada ibuku.

"Arigatou Okaa-sama." perasaanku telah membaik, ini bukan berarti sebuah ke akhiran. Aku sangat yakin Pangeran Yohan hanya iseng atau gabut saja, dia adalah sosok yang kesepian, mungkin surat ini bertanda pertemanan.

Ya!
Yakinlah! Pertarungan belum dimulai!

oO°Oo

"Onii-samaaa~ bukankah aku sudah mengatakan tolong jangan rebut teman pertamaku? Nee.. Onii-samaa~"

Aku menatap kebingungan dua anak kembar yang berbeda sikap di depanku. Di sebelah kanan Pangeran Yohan dengan senyuman menawannya terduduk sopan elegan sambil memeriksa kembali proposal yang kubawa, sedangkan di sebelah kirinya, tampak Putri Jasmine yang merengek sambil menarik-narik baju Pangeran Yohan, bahkan tangannya berusaha meraih-raih surat proposal itu untuk menyobeknya.

Apakah mereka baik-baik saja?

"Jasmine.. Tolong tenanglah."

"Ke-kenapa.." mendadak gerakan Jasmine terhenti, gadis itu menatap Yohan dengan mata berkaca-kaca. "Onii-sama.. Kenapa kau merebut semuanya?" Jasmine menunduk dengan aura putus asa luar biasa.

Aku terkejut.

Jasmine adalah temanku sekarang! Aku tak ingin para anak-anakku saling bertengkar dan menjatuhkan.

Aku harus menyelanya.

"Um.. Jasmine-sama, sepertinya kau salah paham tentang sesuatu." aku buru-buru menimpali, tentu saja aku tak tahu apa kesalahpahaman yang kumaksud dalam timpalan mendadakku ini, Ah sudahlah mari kita mengarangnya.

Dewi Ke-8 Sang Penulis Naskah, datanglah!

"Yang Mulia Putra Mahkota ingin mengujiku sebagai teman pertamamu.. Lewat proposal pertunangan ini, Yang Mulia ingin menguji seberapa tertariknya aku dengan Keluarga Kerajaan untuk menghindari sikap orang-orang tamak yang ingin mendekati Keluarga Kerajaan demi keuntungan mereka sendiri. Aku harap Jasmine-sama tidak terlalu terhanyut dengan bahaya ini, aku adalah teman pertamamu.

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now