10. Ksatria Hitam

995 249 13
                                    

Mangaka isekai pt. 10

🌻 Enjoy story
____________________________

oO°Oo

Aku berjalan keluar dari semak-semak dengan sedikit gugup.

"A-ah! Nona-nona? Apakah ada semacam festival disini? Kalian terlihat bersenang-senang." aku berjalan mendekat kearah mereka sambil menatap sekeliling sambil menepuk-nepuk dedaunan yang menempel di gaun merahku.

Kakak-kakak Hina-chan menatapku dengan sengit. Aku membalas tersenyum dermawan.

"Apa urusanmu hei rakyat jelata? Jangan mencampuri urusan kami." Sakuragi lebih sinis dari dugaanku, dasar Villain! Ingatlah Azab menghina Mangaka dasar Karakter Penjahat!

"Rakyat jelata? Oh wow.. Apakah aku terlihat seperti rakyat jelata?" aku menatap dingin mereka. Aku tidak tahu, tapi karakter Tesia sebelumnya berkepribadian dingin, jadi ekspresi wajah dinginku lebih cocok di wajahku dari pada tersenyum.

"B-beraninya kau!" Sakuragi terlihat mengangkat tangannya hendak menamparku. Aku menatapnya datar, gerakkannya terlalu banyak celah, sangat mudah menghindarinya atau memblokirnya.

Plak!

Aku terkejut saat Hina-chan berdiri melindungiku di depanku. Tamparan keras Sakuragi membuatnya terjatuh lagi, Heroine!!! Apa yang kau lakukan?!

Saat Hina-chan terjatuh angin keras menghembusku dan membuat tudung merahku terlepas. Apakah baru saja dia menggunakan kekuatannya untuk menamparku? Oh tidak Hina-chan! Sudut bibirmu sobek!

Rambut perakku terurai bebas. "Hei, apakah kau tahu? Menggunakan sihir dibawah usia adalah bentuk terorisme di negara kami." aku menatap mereka dengan tatapan mengitimidasi.

Kakak-kakak Hina-chan terlihat ketakutan. Warna rambut di Negara Timur sama seperti di jepang, rata-rata hitam dan cokelat. Jadi mungkin mereka terkejut dengan rambut perakku.

"Benar bukan? Tuan Ksatria?" tanyaku memanggil sekutu.

Zen keluar dari semak-semak, lalu berjalan mendekati kami, mata merahnya menatap penuh amarah. Aku segera berjongkok dan membantu Hina-chan berdiri.

"Seharusnya di Negara Timur pun juga berlaku hal yang sama, aku terpaksa akan melaporkan semua ini kepada Ayahku. Nona Chanire, terima kasih atas kerjasamanya."

Wah.. Dia tau namaku!
Tepatnya nama keluargaku sih. ( ̄~ ̄;)

Kakak-kakak Hina-chan berlari pergi dengan terburu-buru.

"Terima kasih Tuan Ksatria." ucapku penuh kelegaan. "Heroine, anda baik-baik saja?" tanyaku kepada Hina-chan.

"Hei, apa itu Heroine? Sedari tadi kau menyebutnya terus." Zen bertanya sambil bersedekap sok keren.

Ah—
Salah nama! Kenapa aku menyebut Heroine hah?!

"Itu rahasia.." jawabku sedikit merasa kesal.

"Nona, apakah anda baik-baik saja?" tanyaku tersenyum pada Hina-chan. "A-aku baik-baik saja.. Tolong maafkan kakak perempuanku, dia memang bersifat seperti itu." jawab Hina-chan.

Aaah! Aku seperti mendengar suara malaikat disini! Ugh, Heroine dari mangaku memang yang terbaik!

"Maafkan aku, peraturan adalah peraturan. Pasukan kamilah yang dipercayai berpatroli di sekitar hotel cabang Duke Verysa."

"Ah, maafkan aku. Tapi karena kami adalah Anggota Keluarga Kerajaan Timur, tolong berikan keringanan." Hina-chan menundukkan kepalanya.

"Ah! Bukankah seorang putri tidak boleh sembarangan menundukkan kepalanya kepada orang lain? Tolong kendalikan dirimu Nona." aku berusaha mengingatkan peraturan penting putri bangsawan.

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now