29. Kepahlawanan baru

910 196 11
                                    

Mangaka isekai pt. 29

🌻 Enjoy story
___________________________________

oO°Oo

"Nyaan~"

"Senang bertemu denganmu Master!"

Etoo..

"Hidup Dewi Bulan-sama!"

"Kami mengandalkan Anda."

"Dewi bulan-sama! Semoga keberkahan tuhan bersamamu."

"Kami mempunyai masa depan yang cerah jika itu di tangan Dewi Bulan, Tesia-sama.."

"Tesia-sama Banzaii!"

Aku bisa mengerti bahasa para hewan spirit yang mengelilingiku, apa ini?

"Kami memberi akses dunia roh, seharusnya kau bisa berkomunikasi dengan kami." jawab Bei, lalu tangan kanannya terangkat, Bei memejamkan mata lalu mengumandangkan matra. "Namaku, Bei sang Queen Scorpion.. Membuka segel suci pada harta Dewi Bulan Yui-sama.. Segel, dinonaktifkan."

Tanah pijakkan kami bergemuruh, Bei membentangkan kedua tangannya dan membuka tanah di belakangnya. Sebuah bulan sabit ke jinggaan muncul di belakang Bei, itu Selene..

Luna berdesing lalu terbang ke arah Selene, pedang mawar biruku mengisi ornamen hilang di leher Selene, saat Luna menyatu pada Selene, warna bulan sabit ke jinggaan itu berubah menjadi warna biru muda warna Luna.

Luna adalah bagian dari Selene?

Aku mengabaikan teriakan girang para hewan spirit di belakangku dan berjalan terpesona ke arah Selene, Bei tersenyum dan sedikit berpindah dari tempatnya agar tak menghalangi jalanku.

Saat tanganku menyentuh Selene, pakaian salju tebal dan basahku berubah menjadi gaun putih yang dikenakan Yui di mimpiku. Gaun putih lembut dengan kain transparan khas para dewa, aku tidak merasakan kedinginan walau memakai pakaian setipis ini.

"Kami menghadap Dewi Bulan Agung Tesia-sama, semoga berkat tuhan selalu bersama anda."

Para Hewan spirit membungkuk sopan kepadaku, Bei pun memberi bungkukkan kepadaku.

"Terima kasih, angkatlah kepala kalian." jawabku sambil berbalik menatap mereka dengan senyuman.

"Nyaaan~"

Momo terbang ke arahku dan bertenger di pundakku, tubuhnya menyusut sehingga tubuhnya pas di pundakku.

"Terima kasih Bei-san telah menjaga Selene selama ini." ucapku tersenyum hangat ke arah Ratu Kutub Utara Bei.

"Tidak, ini bukan masalah yang besar.. Senang dipercaya menjaga harta suci Dewi Bulan, Tesia-sama.. Berkunjunglah kapanpun." ucap Bei menunduk lalu menatapku dengan senyum bangga dengan prestasinya.

Aku mengangguk.

"Kalau begitu.. Kami akan memaafkan diri kami, akan kujaga Momo baik-baik.. Terima kasih." aku mendaratkan diriku di perut sabit Selene, entah bagaimana aku ternyata bisa mengendalikan Selene.

Kami terbang menjauh dan semakin ke atas, oh! Jelas ini lebih baik dari pada pesawat sihir, ini tidak sulit mengendalikannya. Aku terbang tinggi sekali, bahkan sempat keluar dari awan-awan hitam malam hari.

Aku menyentuh awan-awan dengan rasa penuh ke kaguman. Ini terbaik, aku benar-benar merasa penjaga malam sekarang ini.

Tubuh Selene berdesing pelan.

"Master! Saya menemukan wilayah yang terkontaminasi mimpi buruk, apakah baik jika kita pergi kesana?"

Oh ini suara Luna, dia sepertinya mengambil alih raga Selene.

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now