35. Pesta Dansa

1K 205 24
                                    

Mangaka isekai pt. 35

🌻 Enjoy story
__________________________________

oO°Oo

Musik waltz berdengung di aula pesta dansa, malam ini adalah pesta penyambutan Hikari-hime dan Para Yuusha. Aku berdiri bersandar di tembok bersama Viana dan Milo yang menatap tak bersemangat pesta hari ini.

Aku memakai gaun ungu pucat, rambutku ditata dengan jepit bunga berwarna violet yang cocok dengan warna mataku. Viana seperti biasa dia memakai gaun pink yang membawakan kesan imut padanya.

Milo? Yah, intinya dia memakai pakaian formal bersama kami.

Sepertinya mereka juga habis terkena marah hari ini, tapi separah-parahnya mereka dimarahi, semua itu masih parah nasib sialku. Bahkan Sang Kaisar yang Agung ikut berpartisipasi dalam orang yang memarahiku hari ini.

Orang tua kami sibuk berbincang-bincang entah di mana, kerumunan di depan kami ini padat sekali. Mereka mengerumun pada Para Yuusha yang berpakaian luar biasa tampan, dan mengerumpuni Hikari-hime dan Jasmine.

Sangat ramai..

Oh lihat adikku, dia dirubungi banyak wanita-wanita bangsawan muda seusia kami yang sedikit agresif. Haruskah aku menolongnya? Tapi aku mengingat dia memarahiku dengan kata-kata kasar tadi, aku masih takut dengannya.

Oh Jasmine dan Hina-chan terlihat profesional menyapa para tamu, mereka benar-benar profesional. Aku ingin menghampiri mereka namun takut Jasmine akan kembali memarahiku lagi.

Sepertinya aku masih sedikit trauma dengan ledakan kemarahan orang-orang siang tadi. Viana dan Milo pun sama lesunya denganku, mereka pasti dimarahi banyak orang juga kan hari ini?

"Apakah kita akan tetap diam? Mari berkeliling dan mengucapkan selamat pada Para Yuusha." ajak Milo yang mendapatkan kesadarannya.

Dia benar, kita akan dianggap tidak sopan jika tidak menyapa tokoh utama dalam pesta.

"Iya.. Kita harus bergerak." setujuku lalu menggandeng tangan Viana.

"Kali ini kita harus berhati-hati agar tidak menimbulkan masalah." peringat Viana.

Aku dan Milo mengangguk setuju dengan wajah pucat. Kami pun berkeliling mulai dari kerumunan Arima yang sedikit karena sikapnya yang acuh tak acuh dan kebanyakkan tidak pernah menjawab setiap pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut para bangsawan bodoh.

"Gokigenyo Takimura-sama, selamat datang di kerajaan kami.." ucap Viana mengawali menyapa.

"Ya." jawab singkat Arima, aku tahu karakternya yang tertutup ini jadi aku memutuskan membuat topik yang membosankan.

"Hari ini suhu air tinggi, maka air di negara ini dan air dalam makhluk hidup disini mengalami penguapan membentuk awan. Selanjutnya terjadi kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan akibat pengaruh suhu rendah." ucapku monoton dengan cepat.

"Ya, air hujan lalu meresap ke dalam tanah, dimanfaatkan oleh makhluk hidup, dan sebagian lagi mengalir ke arah lautan." jawab Arima.

Mendengar jawabannya aku merasa tertantang.

"Dalam kitab ke 12 bab 8 Buku Sejarah Silsilah Quantum, Robert menerangkan jika Suku Franz berhasil merebut kekuasaan Bulgaria, hal ini di picu dari sebuah prasasti kuno yang di temukan...."

"Yang ditemukan di tanah Kerajaan Utara dengan kedalaman 2081 km, sebuah prasasti kuno menceritakan bagaimana Suku Franz bergerilya melawan Suku Bulgaria.."

"Ya, dalam pertarungan sengit itu Suku Bulgaria dipaksa meninggalkan tanah mereka, sejak saat itu Suku Bulgaria bernomaden tidak pernah hidup tetap pada satu tempat."

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now