26. Pensucian Iblis

946 214 4
                                    

Mangaka isekai pt. 26

🌻 Enjoy story
________________________________

oO°Oo

Bisakah kau mengerti?

Aku, Oji-san dan Tuan Morgo sedang mengintip Para Yuusha yang ada di ruang penyegelan iblis. Kami sedang berdiri mengamati dari ruang sebelahnya yaitu ruang pengamat, terdapat kaca transparan yang mempermudahkan kami melihat mereka, tapi mereka tidak bisa melihat kami.

Aku dan Oji-san kembali memakai pakaian sehari-hari kami, Tuan Morgo sepertinya tidak tahan dengan penampilan aneh Oji-san karena itu beliau menyuruh kami mengganti pakaian melupakan penyamaran kami.

Aku memakai blus kemeja putih dan rok kancing hitam selutut dengan stoking hitam dan sepatu boot halus hitam, yah ini adalah pakaian kerjaku jadi aku sering menggunakannya, terkadang jika di menara aku menggunakan jubah ungu (jubah posisi terendah menara sihir) dengan tudung di luarnya. Sedangkan Oji-san kembali memakai jubah penyihirnya yang berwarna putih, memakai topi penyihir dan bahkan membawa tongkat mage nya.

Aku menggunakan jepit rambut diantara bando rendaku dan membiarkan rambut perakku terurai bebas.

Para Yuusha sedang berhadapan dengan para penanggung jawab dan asisten Menara Sihir Kerajaan Utara.

Huh? Perasaan apa ini?

Mataku menyipit melihat aura kegelapan yang sedikit berbeda dari seorang perempuan berambut hitam dan berkacamata. Di punggungnya terlihat bayangan hitam yang semakin terkumpul, Yui pernah menjelaskan jika aku akan mulai bisa merasakan dan melihat aura gelap dalam apapun.

Tuh bukan, bahkan Hina-chan juga merasa gemetaran disana saat melihatnya.

"Tuan Morgo.. Siapa orang itu?" tanyaku berbisik sambil menunjuk wanita itu.

"Ah.. Dia calon Asisten baruku.. Rania." jelas Tuan Margo yang membuat dahiku berkerut.

Tak salah lagi, dia lah pengguna Seni terlarang. Bagaimana cara kami menangkapnya?

Ah.. Tunggu nanti saja, mari kita mengagumi Para Yuusha Ehehehe..
(^ω^)

Kami pun segera diam menyimak pinutur penyambutan dari Wakil Kepala Menara Sihir yang membosankan, setelah selesai Para Yuusha mengambil posisi siaga.

Mereka membuat posisi dengan Jasmine yang menjadi pusatnya, jadi Jasmine ya yang melakukan pensucian? Itu bagus karena levelnya yang terendah di antara mereka.

"Ingat Putri Jasmine, jangan gunakan ledakan.. Gunakan skill pensucian." peringat Tuan Ronald yang menasihati Jasmine sebelum memulai.

"Ya.." jawab Jasmine mengangguk yakin.

Pftttt! Sampai sekarang Jasmine masih suka ledakan ya, ini menyenangkan hanya dengan melihatnya dimarahi membuat hatiku senang melihat pipinya yang digembungkan.

"Berusahalah yang terbaik Jasmine." semangat Pangeran Yohan menepuk pundak Jasmine menyemangati.

Uh~~ adegan si Kembar! Ini yang terbaik~ tapi sayangnya mereka sudah tumbuh lebih besar dari 4 tahun yang lalu, walau terlihat menggemaskan, mereka terlihat seperti tinggi rata-rata kelas 4 Sekolah Dasar jadi mereka sedikit kurang loli.

Tapi tak masalah! Masa depan ikemen dan bishoujo akan segera dimulai!
“ψ(`∇´)ψ

Tanpa sadar aku menyengir Hehehe membayangkan karakter remaja mereka, mengagumi karyaku sendiri apa salahnya?:v

"Chesi-chan?! Kau Pedofilia?!" pekik Oji-san yang membuatku tersentak sadar.

"B-bukan!!" jawabku terburu-buru.

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang