PART 2 : GADIS DALAM INGATAN

939 134 3
                                    

"Kau tak apa?"

Suara Jong In membuyarkan pikiran Seulgi. Perlahan ia menegakkan tubuhnya kembali. Merasakan tangan Jimin pergi dari lengannya. Tapi Pemuda itu masih menatapnya intens.

"Ya. Mian. Aku terkejut tadi."

"Tidak apa apa. Aku yang minta maaf sudah mengejutkanmu." Ujar Jimin tenang, "Lama tak bertemu, Kang Seulgi."

"Ya." Seulgi menundukkan kepalanya, "Aku akan ke dalam lagi. Terimakasih Jong In." Seulgi buru buru masuk kembali ke dalam resto.

"Ada apa? Canggung sekali tadi." Komentar Jong In.

Jimin mengangkat bahu, "Apa yang kalian bicarakan?"

"Yah, hanya ini dan itu." Jawab Jong In. Tubuhnya bergerak tak nyaman.

Jimin mengangkat alisnya. Sejujurnya ia mendengar semua pembicaraan mereka tadi. Dan itu membuatnya jadi ingin tahu. Dia menggelengkan kepalanya sedikit. Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Dulu sekali ia pun ingin tau. Dan berakhir buruk. Benar kata pepatah. Curiousity kill the cats. Ia tak berniat mengulanginya lagi kali ini.

"Masuklah, aku akan ke toilet dulu. Tunggu Taehyung." Ucap Jimin lalu masuk ke toilet.

*

Jimin kembali dari toilet dan langsung mendapati teman temannya sudah banyak berkurang. Tempat duduk sudah banyak yang kosong. Dan Surprise!! Sahabatnya, Kim Taehyung tengah duduk di sebelah Kang Seulgi. Mengobrol dengan gadis itu dan beberapa gadis lainnya. Jimin menghela nafas. kenapa semua orang terlihat dekat dengan Kang Seulgi sementara dengan dirinya, gadis itu merasa canggung? Fikirnya. Tapi dari dulu memang Taehyung popular diantara para gadis. Berbeda dengan dirinya. Jimin melangkah, berdiri di belakang gadis yang duduk di depan Taehyung, "Kau disini."

"Oh, Jiminie!" Seru Taehyung senang, "Duduk." Ucapnya menunjuk tempat di depan Seulgi.

Sejenak Jimin bimbang. Akan aneh rasanya jika ia mengabaikan Taehyung. Ia melihat gadis di hadapan Taehyung, tempat duduk sebelah kanan dan kirinya kosong. Tapi akan lebih aneh lagi jika ia menghindari tempat duduk yang disarankan Taehyung. Dan kenapa pula ia harus menghindar? Seperti ia dan Seulgi punya sesuatu saja. Jimin duduk di hadapan Seulgi. Gadis itu melemparkan senyum kecil padanya, tapi langsung memalingkan wajah pada Taehyung lagi untuk mendengar pria itu bicara.

"Lama tak bertemu Jimin-ssi." Sapa gadis disebelah Jimin. Jimin langsung focus padanya dan mengenalinya seketika.

"Im Na Yeon?"

"Senang sekali kau langsung mengenaliku." Na Yeon tertawa kecil, menampakkan gigi kelicinya.

Sejujurnya, Na Yeon memang sulit dilupakan. Dia adalah gadis tercantik di angkatan mereka. Jimin balas tersenyum, "Senang bertemu denganmu lagi Na Yeon-ssi."

"Kau jarang hadir di reuni."

Jimin menelengkan kepalanya sedikit, "Untungnya tahun ini aku menyempatkan hadir."

"Tidak seburuk dugaanmu kan?"

"Benar." Jimin tertawa. Ia menatap ke depan lagi dan bertemu tatapan dengan Taehyung. Sahabatnya itu mengangkat alis.

"Kau telat sekali." Ucap Jimin.

"Untungnya aku masih bisa hadir." Jawab Taehyung, meniru ucapan Jimin tadi. Belum sempat Jimin membalas, suara riuh terdengar dari ujung meja yang satunya, "Ronde kedua!! Ayo kita ke Noraebang!!"

"Aku harus pergi." Seulgi meraih tasnya.

Refleks, Taehyung menahan tangan Seulgi, lalu buru buru melepasnya kembali, "Kenapa? Ayolah, ikut noraebang."

TOXIC LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang