PART 5 : TOXIC

949 128 12
                                    

Jimin menggesek kartu pelanggan ke EDC card, ia menunggu authorisasi sambil melirik ke meja dekat jendela. Lalu kembali menyelesaikan pembayaran. Ia menyerahkan kembali kartu dan strook sambil tersenyum, "Terimakasih, semoga hari anda menyenangkan." Melirik lagi, lalu ia membereskan meja kasir.

"Cukup. Kau tidak pernah rajin di café seperti ini bahkan ketika aku memintamu dengan sungguh sungguh, berjanji akan membayarmu bahkan membuat kontrak dengan darahku."

Jimin memutar bola matanya. Taehyung berdiri di depannya, menyilangkan tangan di dadanya.

"Kau sendiri yang menyuruhku kesini." Ucap Jimin, bersandar di counter sehingga membelakangi meja pelanggan, "Ku kira kau membutuhkan bantuan di café."

Taehyung memiringkan kepalanya, melihat melewati tubuh Jimin kearah Joohyun dan Seulgi yang asyik mengobrol, "Kang Seulgi menelponku, dia bilang akan datang kesini. Kupikir, aku harus menghubungimu, kau ingin bertemu dengannya lagi kan."

Jeda sebentar, "Tidak." Jawab Jimin. Tapi matanya mengkhianatinya, ia melirik ke belakang kearah Seulgi.

Taehyung menyeringai, "Kau bermain api, boy."

"Tidak ada apa apa antara aku dan dia."

"Dulu?"

Jimin terdiam. Taehyung tau.

"Kau selalu ada dalam pengawasanku Jiminie, termasuk saat dimana kau bilang akan pulang tapi ternyata kembali ke sekolah."

Jimin menatap Taehyung tidak suka, "Aku tidak perlu mendengarkan ini. Kejadian dahulu, biarlah menjadi masa lalu."

"Lalu, kalau kejadian kemarin? Ketika kau mencampakanku di pesta pernikahan?"

"Astagaaa, ucapanmu seolah olah kita yang menikah."

"Dan saat malam reuni?" Taehyung bersikeras.

Baik. Sahabatnya ini rupanya tau semuanya.

"Tidak ada Tae. Tidak ada apa apa." Jawab Jimin, terdengar menyedihkan bahkan di telinganya sendiri. "Aku hanya, bersikap baik." Benar. Teruslah bicara begitu sampai dirimu sendiri pun percaya.

Taehyung menatap Jimin tajam, terlihat menimbang nimbang, "Kelihatannya dia dalam masalah keuangan. Dia sedang mencari rumah, katanya akan pindah. Aku ingat Ahjumma punya satu tempat yang Belum disewakan. Aku akan menanyakannya."

"Ahjumma? Ahjumma Lee maksudmu??" Jimin terkejut, dadanya berdebar kencang. Sial! Ia tau tempat yang Tae Hyung maksud. Itu hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari rumahnya.

"Ya." Taehyung mengulum senyum, menikmati respon Jimin, "Aku hanya bersikap baik Jimin."

Brengsek! Jimin menghela nafas dalam, "Tempat itu terlalu kecil, aku.. "Jimin bimbang, tapi sudahlah, toh Taehyung sudah tahu ia mengantarkan Seulgi pada malam reuni, "Aku melihat rumahnya yang sekarang, sangat jauh berbeda."

"Biar Seulgi yang memutuskan. lagipula kau lebih mengenal dia daripada aku. Aku saja tau bahwa Seulgi tak akan ada masalah dengan itu. Dia gadis yang baik. Sederhana. Dia bahkan tak mau menerima uang dari pacarnya, atau sahabatnya." Taehyung mengarahkan dagunya pada Joohyun.

"Kau menguping pembicaraan mereka?"

"Kau menguping pembicaraan mereka?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TOXIC LOVE (COMPLETED)Where stories live. Discover now