PART 9 : FAKE LOVE

854 119 11
                                    

Mungkin kalian bertanya tanya kenapa di masa masa SMA nya, di waktu yang singkat, Jimin dan Seulgi bisa dekat. Jawabannya adalah karena mereka merasa banyak persamaan diantara mereka. Pertama, mereka sama sama dari keluarga kelas menengah kebawah. Dimana sebenarnya Jimin masih lebih beruntung daripada Seulgi dalam hal ini, tapi setidaknya mereka berada di kelas yang sama. Kedua, mereka tidak punya saudara. Dan mereka sama sama dibesarkan di keluarga yang berantakan.

Pada saat Jimin melihat betapa kasarnya ayah Seulgi, Seulgi membuka diri soal kehidupan di keluarganya. Sesuatu yang selalu ia tutup tutupi. Bukan karena ia ingin, tapi karena Jimin memaksa. Pemuda itu bahkan mengancam akan melapor pada dinas sosial karena jelas sekali ayah Seulgi telah melakukan kekerasan pada gadis itu. Jadi Seulgi bercerita. Tentang hidupnya yang sulit, tentang ibunya yang meninggal karena sakit saat dia berumur 10 tahun. Dan sejak itu ayahnya mulai mabuk mabukan dan menjadi kasar. Sebagai gantinya, gadis itu bertanya tentang keluarga Jimin juga.

Jimin tak banyak bercerita. Hanya tentang ia yang kini tinggal berdua hanya dengan neneknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Tidak ada saudara lain. Mereka hidup sederhana tapi bahagia. Jimin sangat menyayangi neneknya. Karena neneknya adalah keluarga satu satunya bagi Jimin.

Dan sekarang pemuda itu tinggal seorang diri. Sebatang kara.


Seulgi tiba di rumah duka. Ia melihat Yoongi dan dua laki laki lain berdiri di pintu masuk. Mereka memakai pakaian berduka dengan garis di lengan. Pakaian untuk keluarga almarhum.

Yoongi melihatnya, "Masuklah, Jimin di dalam."

Seulgi paham, ketika melihat ketiga pria ini menyambut tamu dengan wajah sedih, mereka adalah keluarga bagi Jimin. Yang dua lainnya mungkin adalah kakak Taehyung. Seulgi merasakan matanya memanas. Dadanya sesak oleh perasaan haru. Pria itu mungkin tak punya keluarga lagi. Tapi ia tak pernah sendiri.

Dan sekarang ada Seulgi juga.

Di dalam, Seulgi melihat Jimin duduk, menatap kosong. Taehyung berdiri tak jauh darinya. Memakai baju yang sama dengan Yoongi.

Seulgi melakukan penghormatan untuk almarhum dahulu. Ia menatap foto almarhum.

"Anda tak mengenal saya, tapi saya mengenal anda. Dan anda mungkin tidak sadar bahwa anda sudah mengubah hidup saya." Batin Seulgi, "Terimakasih sudah membesarkan Jimin dengan baik sehingga ia bisa membawa perubahan pada hidup saya. Anda pergi tanpa saya sempat membalas kebaikan anda. Bahkan saya belum sempat melihat anda. Hutang budi ini akan saya bawa sampai ke kehidupan selanjutnya. Kenalilah saya nanti. Semoga kita akan saling mengenal pada saat itu."

Seulgi melihat Jimin yang masih menatap nanar ke arah foto neneknya.

"Sebagai gantinya, untuk saat ini, saya akan menjaga Jimin. Tolong awasi saya dari sana, Halmeoni."

Seulgi mundur, menghampiri Jimin. Ia duduk di depan pemuda itu. Jimin tampak lemah, sedih, sakit dan menderita. Jemari Seulgi menyentuh pipi Jimin sampai akhirnya pemuda itu menatapnya. Dan tanpa bicara lagi Seulgi membawa Jimin kepelukannya. Mengistirahatkan kepala Jimin di bahunya. dan pemuda itu pasrah. Menangis di bahu Seulgi. Tidak tersedu sedu, tapi Seulgi bisa merasakan panasnya airmata Jimin. Sama seperti airmatanya yang juga sudah mengalir. Tangannya menepuk nepuk punggung Jimin menenangkan.


Seulgi memperhatikan Jimin yang sedang berbicara dengan orangtua Taehyung. Benar dugaannya, yang bersama Yoongi di depan tadi memang kakak kakak taehyung. Jimin benar benar terberkati. Memiliki orang orang seperti mereka dalam hidupnya.

 Memiliki orang orang seperti mereka dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOXIC LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang