PART 8 : JANJI

928 118 38
                                    

"Aku masih tak mengerti kenapa Hyung ada disini." Taehyung melirik Yoongi yang ada di sebelahnya.

"Aku juga bingung. Bisa bisanya aku ada disini. Merelakan waktu liburku yang berharga." Sahut Yoongi datar.

"Kau berutang padaku. Ingat? 'Kumohon Jimin-aah, sekali saja, satu kali ini saja, aku akan berutang padamu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan.' Aku bahkan punya rekamannya karena aku tau kan akan mangkir." Jimin melirik Yoongi.

Yoongi memejamkan mata, bibirnya berkomat kamit kelihatan menyumpahi Jimin.

Mereka bertiga bersisian, di depan gedung milik Ahjumma Lee. Menunggu mobil yang mengantarkan barang barang Seulgi.

 Menunggu mobil yang mengantarkan barang barang Seulgi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Soal apa sih?" Tanya Taehyung penasaran.

"Kau tidak usah tahu!"

"Aku tau Hyung lebih sayang pada Jimin, tapi kalau sudah main rahasia rahasian begini, keterlaluan namanya!" Sewot Taehyung.

"Aku ingin bercerita, tapi aku beneran masih kesal rasanya kalau ingat." Sahut Jimin.

"Kau ngapain disini? Cafemu bagaimana?" Yoongi mengalihkan pembicaraan.

"Ada Seokjin Hyung." Jawab Taehyung, "Ayolah hyuuung."

"Dia menipuku untuk ikut di kencan butanya minggu lalu. Lalu memfitnahku kalau aku sebenarnya menyukai teman kencannya itu. Lalu dia menumbalkanku menghadapi wanita itu sementara dia pulang." Jelas Jimin dengan nada kesal.

"Wow! Daebak!!" Taehyung tampak girang, ia bertepuk tangan.

Yoongi mengambil langkah menjauh dari keduanya.

"Tetap saja, kurasa Yoongi hyung tidak akan ada banyak gunanya disini. Dia kan mager sekali." Bisik Taehyung pada Jimin.

"Aku tidak mengharapkan dia banyak membantu. Aku hanya ingin dia menderita." Balas Jimin.

"Aku masih bisa mendengar kalian!!"

Jimin mengarahkan pandangannya ke atas, tempat rumah baru Seulgi. Ia mengigat kembali percakapannya dengan Seulgi semalam, ketika ia memutuskan untuk menelpon gadis itu.

"Hallo." Seulgi mengangkatnya setelah beberapa kali deringan.

Ini pertama kalinya mereka bertelepon sejak mereka bertemu lagi, "Kau sibuk?"

"Tidak. Ada apa?"

Sudah tidak ada lagi sisa sisa amarah sejak malam mereka bertengkar. Ini berjalan lebih baik daripada yang Jimin duga.

"Besok kau akan pindah? Apa aku boleh datang dan membantu."

Jeda sejenak. Lalu gadis itu menjawab, "Ya, tentu saja. Kenapa bertanya? Taehyung saja bilang akan datang."

"Hanya saja, kupikir kau tidak ingin melihatku."

Diam lagi. lalu Seulgi menjawab dengan pelan, "Tidak begitu."

TOXIC LOVE (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant