Chapter 28

2.7K 468 18
                                    

"APA? Calon istri?"

"Iya, emang kenapa?"

Axel yang menyahut, ia baru keluar dari kamar mandi. Kini ia tampak segar dengan mengenakan pakaian santai.

"Abang beneran mau kawin?" tanya Salsa heboh.

"Iya, memangnya gue bakal selamanya melajang?" jawab Axel seraya mengambil tempat duduk di samping Hani.

"Nggak boleh!" seru Salsa.

"Lo kenapa, sih?" tanya Axel yang merasa tanggapan Salsa sangat berlebihan.

"Maksud gue, kenapa buru-buru?"

Menyadari sikapnya terlalu berlebihan Salsa mengoreksi pertanyaanya. Hani dan Ira menatapnya aneh.

"Emang kenapa? Bukannya lebih cepat lebih baik? Gue males buang-buang waktu," terang Axel.

"Emang abang udah yakin sama dia?" Salsa menunjuk Hani.

"Dia juga punya nama kali, namanya Hani."

Axel merasa sikap Salsa sangat tidak sopan kepada Hani. Bisa-bisanya ia tak menghargai tamu.

"Mending abang pikirin lagi, daripada menyesal. Abang tau nggak? Menurut data sekarang, tingkat perceraian meningkat," terang Salsa berapi-api.

"Data dari mana?"

"Dari ... Emm ... Dari ...." Salsa mencoba mengingat dari mana sumber data yang dibicarakannya itu.

"Lagian kenapa lo ngelarang gue kawin, orang mama aja setuju. Iya 'kan, Ma?" Axel meminta dukungan mamanya.

"Iya, dong. Mama 'kan pingin segera punya cucu," sahut mamanya.

Salsa menatap sengit ke arah Hani. Mulai sekarang ia memutuskan Hani adalah musuh yang harus ia basmi. Enak saja ia tiba-tiba datang merebut Axel.

"Bang, bisa ngomong sebentar."

Hani yang sedari tadi cuma menjadi pendengar memberanikan diri menyela.

🌿

Setelah Hani dan Axel pergi ke depan rumah untuk bicara empat mata, Salsa melancarkan hasutannya kepada Ira.

"Tante kok main ngijinin gitu aja, sih? Emang Tante udah tau bibit, bebet, dan bobot gadis itu?" tanya Salsa.

"Emang kenapa, sih? Keliatannya anaknya baik dan sopan," ujar Ira. Ia merasa tidak menemukan keanehan pada diri Hani.

"Tante jangan mudah percaya gitu aja. Baik di awal itu udah lumrah, namanya juga pencitraan. Kalau udah jadi istri bang Axel bisa lain lagi ceritanya. Emang Tante nggak pernah liat sinetron tentang menantu yang jahat sama mertua itu?"

"Justru Tante sering nemu mertua yang jahat sama menantu," bantah Ira.

"Pokoknya Tante selidiki dulu, jangan mudah percaya gitu aja. Gimana kalau dia bukan dari keluarga baik-baik?" Salsa tidak mau menyerah begitu saja sampai Ira termakan hasutannya.

"Dia temennya Amel kok, tetanggan juga," bela Ira. Ia merasa pembicaraan Salsa mulai merembet ke mana-mana.

"Tapi, Tante ...."

"Udah, sini bantuin Tante masak," ujar Ira sembari berlalu ke dapur.

🌿

"Bang, kayaknya kita perlu ngomong ke mama tentang hubungan kita," ujar Hani saat berbicara berdua saja dengan Axel di teras rumah.

"Emang kita kenapa?" tanya Axel yang berpura-pura tidak tau apa-apa.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang